PENGERTIAN PSIKOTERAPI
Psikoterapi adalah pengobatan secara psikologis untuk masalah yang berkaitan dengan pikiran, perasaan dan perilaku. Psikoterapi (Psychotherapy) berasal dari dua kata, yaitu “Psyche” yang artinya jiwa, pikiran atau mental dan “Therapy” yang artinya penyembuhan, pengobatan atau perawatan. Oleh karena itu, psikoterapi disebut juga dengan istilah terapi kejiwaan, terapi mental, atau terapi pikiran
Psikoterapi adalah perawatan dan penyembuhan gangguan jiwa dengan cara psikologis. Istilah tersebut mencakup berbagai teknik yang kesemuanya dimaksudkan membantu individu yang emosinya terganggu untuk mengubah perilaku dan perasaannya, sehingga mereka dapat mengembangkan cara yang bermanfaat dalam menghadapi orang lain.
Beberapa pakar psikoterapi beranggapan bahwa perubahan perilaku tergantung pada pemahaman individu atas motif dan konflik yang tidak disadari; pakar lain merasa bahwa individu dapat belajar mengatasi masalahnya tanpa harus menjajaki faktor yang menjadi penyebab masalah mereka. Walaupun terdapat berbagai perbedaan teknik, kebanyakan metode psikoterapi memiliki ciri dasar yang serupa. Teknik tersebut meliputi komunikasi antara dua individu – klien (penderita) dan pakar terapi. Klien didorong untuk mengungkapkan rasa takut, emosi, dan pengalamannya secara bebas tanpa merasa takut dinilai atau dicemoohkan oleh pakar terapi. Sebaliknya pakar terapi tersebut menunjukkan simpati dan perhatian, serta mencoba membantu klien mengembangkan cara yang lebih efektif untuk menangani masalah.
Ada tiga ciri utama psikoterapi, yaitu:
- Dari segi proses : berupa interaksi antara dua pihak, formal, profesional, legal dan menganut kode etik psikoterapi.
- Dari segi tujuan : untuk mengubah kondisi psikologis seseorang, mengatasi masalah psikologis atau meningkatkan potensi psikologis yang sudah ada.
- Dari segi tindakan: seorang psikoterapis melakukan tindakan terapi berdasarkan ilmu psikologi modern yang sudah teruji efektivitasnya.
Pengertian Konseling: Apa itu Konseling?
Konseling adalah terjemahan dan kata counseling,
mempunyai makna sebagai hubungan timbal balik antara dua orang
individu, dimana yang seorang (konselor) berusaha membantu yang lain
(klien) untuk mencapai pengertian tentang dirinya sendiri dalam hubungan
dengan masalah-masalah yang dihadapinya pada waktu yang akan datang
(Natawijaya, 1987). Sedangkan menurut Surya (1988), pengertian konseling adalah seluruh upaya bantuan yang diberikan konselor kepada
konseli supaya dia memperoleh konsep diri dan kepercayaan diri sendiri,
untuk dimanfaatkan olehnya dalam memperbaiki tingkah lakunya pada masa
yang akan datang. Dalam pembentukan konsep kepribadian
yang sewajarnya mengenai : dirinya sendiri, orang lain, pendapat orang
lain tentang dirinya, tujuan-tujuan yang hendak dicapai, dan kepercayaan
diri.
Ilustrasi |
Selanjutnya Sukardi (2000), setelah menyarikan dari berbagai pendapat tentang pengertian konseling menyimpulkan bahwa konseling merupakan suatu upaya bantuan yang dilakukan dengan empat mata atau tatap muka antara konselor dan klien
yang berisi usaha yang laras, unik, human (manusiawi), yang dilakukan
dalam suasana keahilan dan yang didasari atas norma-norma yang berlaku,
agar klien memperoleh konsep din dan kepercayaan diri sendiri dalam
memperhaiki tingkah lakunya pada saat kini dan mungkin pada masa yang
akan datang. Selain itu Prayitno (2004), mendefinisikan konseling adalah
bantuan yang diberikan oleh konselor kepada klien dalam rangka
pengentasan masalah klien. Dalam suasana tatap muka yang dilaksanakan
interaksi langsung antara konselor dengan klien. Pembahasan masalah
tersebut bersifat mendalam menyentuh hal-hal penting tentang klien
(bahkan sangat penting yang boleh jadi menyangkut rahasia pribadi
klien), bersifat meluas meliputi berbagai segi yang menyangkut permasalahan klien, namun juga bersifat spesifik mengarah pengentasan masalah klien.
Dan berbagai pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan, pengertian konseling
adalah bantuan secara professional yang diberikan oleh konselor kepada
klien secara tatap muka empat mata yang dilaksanakan interaksi secara
langsung dalam rangka memperoleh pemahaman diri yang lebih balk,
kemampuan mengontrol diri, dan mengarahkan din untuk dimanfaatkan
olehnya dalam rangka pemecahan masalah dan memperbaiki tingkah lakunya
pada masa yang akan datang. Pembahasan masalah yang dimaksud bersifat
mendalam yang menyangkut hal-hal penting tentang kilen, bersifat luas
meliputi berbagai segi permasalahan klien, serta bersifat spesifik
mengarah pada pengentasan masalah klien yang urgen.
APA ITU E-KONSELING ?
APA ITU E-KONSELING ?
Istilah e-konseling berasal dari bahasa inggris yaitu e-counseling (electronic counseling) yang secara singkat dapat diartikan sebagai proses penyelenggaraan konseling secara elekronik atau menggunakan perangakat seperti computer yang terkoneksi dengan internet. Koutsonika (2009; dalam Ifdil, 2013), menyebutkan bahwa konseling online (e-konseling) pertama kali muncul pada tahun 1960 dan 1970 dengan perangkat lunak program Eliza dan Parry.
Situs-situs e-terapi dan e-konseling memanfaatkan berbagai
media online yang bisa digunakan untuk penyelenggaraan terapi dan konseling
secara online seperti jejaring sosial dan beberapa program aplikasi untuk
chatting. Ifdil (2011), menyebutkan beberapa media yang bisa digunakan untuk
e-terapi dan e-konseling diantaranya; website atau situs; telepon atau
handphone; email, chat, Instant Messaging dan jejaring sosial; serta Video
conferencing.
Perbedaan Bentuk Layanan Konseling
Layanan
Konseling Secara Langsung/Tatap Muka
1. Kegiatan
konsuling dilakukan dalam setting ruangan yang ssangat aman, pribadi, dan tidak
terlihat oleh orang lain.
2. Didalamnya
terdapat keadaan yang secara nyata ditampilkan yang tidak terbatas dalam bentuk
verbal (tampak) dari kedua belah pihak, seperyyi berpikir, berbicara, dan
berbagi pikiran.
3. Pada
umumnya merupakan percakapan bersahabat, hangat, dan ekspresif dan secara
langsung dengan tujuan untuk memberikan perubahan dalam perilaku.
Layanan Konseling
Melalui Internet
1. Kegiatan
konseling dilakukuan dalam setting dunia maya yang mungkin saja bisa dimasuki
oleh pihak ketiga mapun beresiko dibajak oleh hacker.
2. Kedua
belah pihak akan berpikir dan berbagi pemikiran biasanya melalui teks. Hal ini
bisa juga dilakukan secara langsung atau melalui chat, video, conference,
instant messaging maupun secara virtual.
3. Konseling
internet melalui interaksi yang kebanyakan berbasis teks, beberapa huruf
berubah menjadi kode-kode atau singkatan, untuk menggambarkan emosi yang
ditujukan dilakukan dengan emoticon.
Kelebihan Konseling
Melalui Internet
1. Memberikan
kesempatan bagi calon konseli yang merasa kurang nyaman untuk bertemu dan
berkomunikasi secara langsung dan beratap muka dengan konselor.
2. Konselor
dapat mengetahui gambaran perasaan atau emosi konseli melalui emoticon yang
biasanya terintegrasi dalam aplikasi chat.
3. Melalui
email yang merupakan interaksi yang dilakukan secara tidak langsung, individu
diberi kesempatan untuk berpikir sebelum menulis sehingga individu dapat dengan
mudah mengungkapkan perasaan yang sebenarnya melalui tulisan.
4. Berbagai
transaksi data seperti informasi dan formulir bisa diberikan dan dikumpulkan
secara online. Hal ini akan memudahkan proses administrasi dan penyimpanan data
dan rekaman konseling.
5. Menghilangkan
jarak untuk mendapatkan konseli, keluwesan dalam perencanaan, menghemat
anggaran, dan memberikan pilihan yang lebih banyak bagi konseli.
Kekurangan
Konseling Melalui Internet
1. Diagnosis
tidak akurat atau pengobatan tidak efektif dapat diberikan karenakurangnya
petunjuk perilaku dan kurangnya informasi nonverbal.
2. Kerahasiaan
dan privasi tidak dapat dijamin.
3. Klien
yang bunuh diri , menderita kecemasan yang ekstrim atau depresi , atau yang
berada dalam krisis tidak dapat menerima perhatian segera memadai.
4. Memungkinkan
anak-anak untuk menyamar sebagai orang dewasa mencari pengobatan.
5. Kompleks
masalah psikologis jangka panjang tidak mungkin berhasil diobati.
DAFTAR REFERENSI:
• Moulding,
Nicol. 2007. Online counselling: With particular focus on young people and
support. CPHJournal.com. volume 3 issue 1. page 25-32
• Ifdil.
(2013). Konseling online sebagai salah satu bentuk pelayanan e-konseling.Jurnal
Konseling dan Pendidikan, 1, (1), 15-21.
• Psikoterapis.com.
(tanpa tahun). Apa itu Psikoterapi?. [Online]
• Nabilah.
2010. Pengembangan Media Layanan Konseling Melalui Internet di Perguruan
Tinggi. Universitas Negeri Jakarta
ijin share :)
BalasHapus