, Princess Bubblegum - Adventure Time

Daftar Blog Saya

Rabu, 25 Mei 2016

#BaiduCampusAmbassador Goes to Beijing (Day 1)

Perkenalkan Saya, Regita Aldena. Mahasiswi jurusan psikologi 2013 Universitas Gunadarma. Suatu Kesempatan emas untuk Saya dapat hadir dalam acara “Opening Baidu International Marketing Competition Conference” yang digelar pada tanggal 16 Mei 2016 di Beijing, China. Baidu menggelar acara serupa mulai tahun 2013. Mulai tahun 2013 sampai 2015, Baidu menyelenggarakan kompetisi ini untuk China saja, dan di tahun 2015 dengan total 1500 peserta. Tahun ini, Baidu akan menggelar dengan konsep berbeda yaitu kompetisi Internasional, diikuti oleh Baidu India, Baidu Macau, Baidu China dan Baidu Indonesia. Baidu Indonesia diwakili oleh Regita Aldena dari Universitas Gunadarma, Tony dari Binus University, Jessica Nathania Gunawan dari Universitas Tarumanagara dan David Nugroho dari Universitas Surya. Sebelumnya perwakilan Baidu Indonesia merupakan Baidu Campus Ambassador 2015-2016 yang diseleksi oleh Baidu Indonesia dengan proses seleksi berupa keaktifan, tugas mingguan berupa digital diary, presentation, gathering, video promotion product,membuat rangkaian event campus. Hingga dari total 32 Baidu Campus Ambassador dari berbagai Universitas di Jakarta terpilihlah Kami berempat untuk mewakili Baidu Indonesia di Bejing. Keberangkatan Kami menuju Beijing didampingi dengan Kak Ayu Raminda perwakilan dari Baidu.

HARI PERTAMA

            Perjalanan dimulai pada hari Sabtu pukul 21.00 WIB. Kami berkumpul di Bandara Soekarno Hatta di terminal dua, gate 2D. Kami melakukan check in keberangkatan. Pesawat Kami dengan maskapai Cathay Airlines akan take off pukul 00.05 dan akan transit di Bandara Hongkong pukul 05.55 waktu bagian China. 
Sampai di Bandara Hongkong

Perbedaan waktu Indonesia dan China, berbeda satu jam. China lebih awal satu jam dari WIB Indonesia. Selanjutnya, perjalanan Kami menuju bandara Beijing dengan maskapai Dragon Air akan dimulai pukul 08.00 dan pesawat landing pukul 11.15. 
Sarapan di Pesawat

Total estimasi waktu Indonesia-Beijing adalah sebelas jam.  Sesampainya di Beijing dengan mengurus terlebih dahulu imigrasi dan juga menunggu barang bawaan. Pengurusan Imigrasi di bandara Beijing cukup lama, karena ketatnya pemeriksaan, pemeriksaan meliputi barang bawaan yang di bawa pada kabinpesawat, kemudian periksaan fisik. Setelah selesai, kami melakukan check out dan keluar bandara Beijing menggunakan kereta kecil hingga pintu keluar. 
Suasana di dalam kereta

Bandara Beijing tak kalah luas dengan bandara Hongkong, desain bangunannya pun membuat Saya berdecak kagum. Setelah sampai di pintu keluar, Kami telah di jemput oleh tour guide. Kami pun berkenalan dengan tour guide, Vivian. Vivian sebaya dengan Kami, mudah untuk Kami berinteraksi dengannya. Komunikasi yang terjalin menggunakan bahasa Inggris, dan jika Kami memerlukan sesuatu Vivian siap menerjemahkan ke bahasa Mandarin. Tak sabar rasanya ingin segera menghirup udara segar  Beijing. Kami segera bergegas menuju Hotel Tian Xian Liang. Jarak antara Bandara dan hotel cukup lama yaitu satu jam menggunakan mobil dan melewati jalan tol. Vivian mengajak Kami untuk santap siang terlebih dahulu. Sebuah restoran khas China bernama Adaxi Restaurant. Sebelumnya, Saya telah mengatakan pada Vivian bahwa Saya dan Kak Ayu muslim dan tidak mengonsumsi daging babi, maka tak perlu ragu karna restoran ini halal. Kami duduk di sebuah ruangan, di suguhkan buku menu yang tidak dimengerti karna keseluruhannya memakai bahasa mandarin. Akhirnya, Kami percayakan memesan menu pada Vivian. Beberapa menit kemudian, Saya melihat ada makanan beberapa porsi dihidangkan. 
Santap siang pertama di Beijing

Jumlahnya sangatlah banyak. Saya terkejut, karena terbiasa di Indonesia memakan dalam satu porsi sudah cukup, tetapi berbeda dengan di China dengan masakan yang beragam, di mulai dari sayuran, daging hingga makanan penutup. Santap siang pertama di China sangatlah nikmat, meskipun akhirnya kewalahan karena tidak habis. Ada beberapa masakan yang mungkin perlu lidah Saya beradaptasi seperti memakan sayuran dalam keadaan dingin yang keluar dari lemari es, makanan yang tidak begitu asin, makanan yang terlalu asin, dan tentunya penggunaan sumpit setiap kali makan.
di depan restoran
Selesai santap siang, Kami bergegas menuju Hotel untuk check in dan beristirahat sejenak.Sesampainya di hotel Kami menaruh barang bawaan, dan bergegas mandi. Dari sudut jendela terlihat pemandangan Kota Beijing, yang nyaman dan tidak terlalu banyak lalu lalang kendaraan, terlihat beberapa memakai sepeda dan berjalan kaki. Udara Beijing siang ini sangat terik, namun udara tetap dingin. Sesekali, Saya mencubit diri sendiri hanya sekedar memastikan bahwa ini bukanlah mimpi semata. Alhamdulillah, kaki ini sudah melangkah hingga jauh.

Tak berapa lama, Vivian mengajak Kami untuk pergi ke supermarket sekitar hotel. Akhirnya, sore hari sekitar pukul 17.00 Kami menuju supermarket. Sepanjang perjalanan, saya melihat-lihat bangunan dan jalanan yang tampak bersih tidak ada sampah setitik pun.
Bangunan di pinggir jalan

Terlihat ada lapangan penuh dengan bunga yang mekar, seperti merasakan benar-benar summer meskipun musim panas sama dengan di Indonesia namun dengan suasana berbeda. Kami berjalan, dan sampai ke dalam supermarket. Supermarket di China hampir sama dengan di Indonesia, dan ada beberapa produk dan brand serupa. 
sama dengan di Indonesia yaaa

kipas angin panda

camilan khas China

di depan supermarket

Lays rasa yoghurt ?

Kami berbelanja kebutuhan camilan, dan buah-buahan. Setelah selesai, kami membayar ke kasir, dan di China pun sudah memberlakukan plastik berbayar, dengan harga Rp 600 untuk satu kantong plastik. 1 yuan (mata uang China) jika di kalkulasikan ke Rupiah Rp 2000, sebelum keberangkatan Kami telah menukarkan uang untuk keperluan pribadi.

Selesai belanja, Kami berjalan menuju hotel. Saat ini pukul 18.00, namun perbedaannya di China sama sekali belum gelap, malahan terang berderang. Namun, sekarang sudah masuk jam santap malam. Vivian mengajak Kami untuk santap malam. Kami pun kaget, karena perut Kami masih terasa penuh dengan makanan siang tadi. Akhirnya, kami memutuskan untuk pulang ke hotel baru santap malam.

Malam tiba, saat ini pukul 20.00 Kami memutuskan santap malam di sekitar hotel. Kami berjalan dan di sepanjang jalan terlihat sangat ramai dengan pejalan kaki. Terlihat beberapa pedagang yang menjual buah tomat, ceri dalam ruko kecil. Adapula yang menjual kacang mentah. Udara malam ini sangat sejuk, dan sampailah Kami di sebuah restoran dengan makanan khas punggung kambing. Santap malam makan ini sedikit berbeda, Kami memasak sendiri menggunakan hot pot yang di dalamnya tersedia kuah pedas dan tak pedas untuk merebus bahan makanan, tersedia beberapa pangan mentah seperti rumput laut, daging sapi, daging kambing, punggung kambing, sayuran, jamur. 
daging, yummy!

Makanan penutup yaitu roti gandum. Dan saus sebagai penyempurna santap malam tersedia saus kacang. Memasak dengan hot pot  sangat mudah, hanya tinggal memasukan pangan mentah dan memilih kuah pedas atau tidak. Tunggu sekitar dua hingga tiga menit dan sudah siap disantap. Rasanya enak sekali, hampir semua masakan saya coba, namun saya tidak mencoba kambing, karena tidak menyukai kambing. Rasa sayur tidak terasa pahit, mungkin karena sayuran di China adalah sayurn organik.Jamur nya pun kenyal dan tidak pernah saya makan sewaktu di Indonesia, rasa roti nya padat, mungkin sebagai pengganti nasi.

Baru beberapa jam di Beijing, Saya merasakan perut mulai penuh dengan makanan. Vivian sangat menjamu Kami dengan makanan yang sangat lezat, membuat Kami tidak bisa berhenti makan karena cita rasa masakan. Akhirnya, Kami menuju hotel untuk beristirahat. Tak terasa sudah pukul 22.00, namun Kami harus persiapan untuk presentasi esok hari. Sesampainya di Hotel, Kami melakukan diskusi untuk persiapan presentasi, beberapa kali Kami bergantian untuk berbicara latihan presentasi. Jam menunjukan pukul 00.00, tak terasa hari pertama di China terlewati dengan cepat. Bergegas Saya segera tidur karena esok hari harus segera bergegas menuju gedung Cloud Valley untuk acara “Opening Baidu International Marketing Competition Conference”.

Mau tahu kelanjutan kisahnya ? baca lagi hari selanjutnya yuk http://haipsikologmuda.blogspot.co.id/2016/05/baiducampusambassador-goes-to-beijing_25.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar