PAPER PSIKOLOGI MANAJEMEN
“JOB ENRICHMENT PADA PEMIMPIN PERUSAHAAN”
KELOMPOK 6:
NO.
|
NAMA MAHASISWA
|
NPM
|
1.
|
Amalia Nabila Sabrina
|
10513763
|
2.
|
Andhika
Dimas Anjasmoro Siregar
|
1B514936
|
3.
|
Khalida
Istiqomah
|
14513832
|
4.
|
Nabiilah
Khoirunnisa Lubis
|
16513251
|
5.
|
Nurendah
Tri Ramadhaniati
|
16513650
|
6.
|
Regita
Aldena
|
17513367
|
3PA01
UNIVERSITAS GUNADARMA
JANUARI 2016
I.
Job Enrichment (Pencapaian Karir)
Menurut Sungkit
& Meiyanto (2015) Job Enrichment merupakan
desain pekerjaan yang melibatkan sejumlah variasi isi pekerjaan, tingkat
pengetahuan dan keahlian yang lebih tinggi, tanggung jawab dan otonomi yang
lebih besar untuk merencanakan, mengarahkan, dan mengontrol pekerjaan.
Sedangkan pendapat menurut Monczka & Reif Job enrichment menyediakan
kesempatan bagi pekerjanya untuk mengembangkan diri dan merasa bermakna (dalam
Sungkit & Meiyanto, 2015). Selain itu, menurut Niehoff, Moorman, Blakely, &
Fuller job enrichment juga membuat pekerja memiliki loyalitas terhadap
organisasi (dalamSungkit & Meiyanto, 2015).
Sehingga job enrichment merupakan suatu variasi
dari pekerjaan dimana para pekerja akan memiliki tanggungjawab yang lebih besar
dan dibutuhkan keahlian yang lebih tinggi juga diberikannya kesempatan untuk
mengembngkan dirinya dan menampilkan loyalitas pekerja pada suatu perusahaan.
II.
Dimensi
Job Enrichment
Hackman, Oldham,
Janson, dan Purdy (dalam Sungkit & Meiyanto, 2015) mengungkapkan bahwa job
enrichment didasari oleh lima dimensi yaitu, skill variety, task
identity, task significant, autonomy, dan feedback from the job itself.
A. Skill
variety menggambarkan
pekerjaan yang memerlukan variasi aktivitas.
B. Task
identity menggambarkan penyelesaian pekerjaan yang melibatkan
semua tahap pekerjaan.
C. Task
significant menggambarkan implikasi pekerjaan
terhadap lingkungan luar.
D. Autonomy
menjelaskan
tingkat kebebasan pekerja untuk mengatur pelaksanaan pekerjaannya.
E.
Feedback from the job itself menjelaskan
umpan balik yang diberikan pekerjaan terhadap performansi pekerjanya.
Menurut
Hackman, Oldham, Janson, dan Purdy apabila terpenuhinya kelima dimensi yang
telah dijabarkan diatas maka, sebuah pekerjaan telah mengalami pengayaan atau
pancapaian.
III.
Hasil
Observasi
Kamis, 17
Desember 2015 pada pukul 07.15 WIB peneliti sudah berkumpul di depan kantor BNI
KCP Tajur Kota Bogor, kemudian peneliti bersiap-siap melakukan observasi
terhadap Subjek yang merupakan pemimpin di kantor tersebut. Tepat pukul 07.30
obsever mengamati subjek yang sedang morning
briefing hingga pukul 08.00, Subjek mengenakan kerudung berwarna coklat
muda, jas berwarna coklat tua senada dengan warna celana bahan slim fit yang dikenakannya,
Subjek mengenakan baju daleman berwarna dasar coklat dengan motif bunga
bergradasi warna antara merah muda dan putih, mengenakan sepatu heels berwarna hitam dengan corak
berwarna merah serna mengenakan kaus kaki berwarna coklat terang. Subjek
mengenakan name tag disebelah kiri
dan menyematkan pin disebelah kanan, Subjek mengenakan kalung dengan rantai
berwarna emas dan badul berwarna hitam, juga mengenakan jam tangan berwarna
emas pada tangan sebelah kiri, dan gelang warna-warni disebelah kanan. Subjek
mengenakan cicin baru berwrna hitam dan merah di jari manis dan tengah sebelah
kanan.
Saat briefing berlangsung kedua tangan Subjek
dimasukan kedalam kantung yang berada di jasnya, Subjek berbicara kepada
bawahannya dengan menatapnya satu per satu. Namun ketika Subjek berbicara
kepada bawahannya yang mebutuhkan interaksi non-verbal, Subjek mengeluarkan
tangan dari saku jasnya kemudian melakukan interaksi verbal dan non-verbal.
Subjek terlihat memberikan pernyataan yang jenaka sehingga seluruh karyawan
tertawa bersama, sebelum melakukan penutupan briefing Subjek meminta salah satu karyawan untuk memimpin Do’a,
setelah selesai berdo’a Subjek dan seluruh karyawan meneriakankata motivasi
yang berupa selogan.
Selesai
melakukan morning briefing Subjek
masuk keruangannya yang hanya terbatas oleh kaca transparan, sehingga peneliti
dapat mengamati dari luar ruangan. Subjek terlihat menggerakan mouse dan melihat ke layar komputer,
terlihat pula seorang karyawam membawa buku tabungan dan meminta Subjek untuk
menanda tanganinya. Subjek terlihat 2 kali masuk ke ruangan teller untuk memastikan keamanan dan
kesiapan untuk melakukan transaksi, dan Subjek mengajak para teller berbicara yang tidak lebih dari
lima menit, kemudian terlihat Subjek ke tempat printan, dimana terdapat kertas yang sudah banyak keluar hasil dari
print dan membenarkan kertas yang
tergulung.
Ketika karyawan
sudah mulai transaksi, peneliti masuk kedalam ruangan Subjek, peneliti melihat
sebuah pajangan hasil pencapaian yang didapatnya dari kantor yang sebelumnya.
Peneliti melihat subjek mengerjakan tugasnya yang berupa tumpukan kertas yang
haus ditanda tangani, Subjek juga terlihat membantu bawahannya ketika ada
nasabah yang tidak mengerti dan tidak mampu ditangani oleh para karyawannya,
baik itu teller atau customer service (CS). Bertepatan dengan
bangunan kantor yang berbentuk ruko tiga tingkat sehingga Subjek harus naik dan
turun ketika akan membantu CS. Selama observasi berlangsung hal-hal tersebut
terjadi lima sampai enam kali untuk membantu CS ataupun teller, karena kondisi kantor masih sepi untuk didatangi oleh
nasabah.
IV.
Hasil
Wawancara
Wawancara
dilakukan selama 1 jam 13 menit, pada hari yang sama dengan dilakukannya
observasi, dimana wawancara dilakukan di kantor BNI KCP Tajur Kota Bogor pada
pukul 10.00 WIB hingga pukul 11.13 WIB. Pengambilan data wawancara dilakukan
dengan cara direkam dan mengambil data pada sebuah ruangan, setelah selesai
direkam hasil dituangkan dalam sebuah verbatim.
Interviewer : “Ya selamat pagi bu..”
Interviewee : “Ya selamat pagi..”
Interviewer : “Ya apa kabar?”
Interviewee : “Baik..”
Interviewer : “Tadi kesini hujan gak bu dari rumah?”
Interviewee : “Oh.. Hujan kecil tapi itu apa ibu bawa
mobil, jadi aman.”
Interviewer : “Oh alhamdulilah.. Ibu emang rumah
dimana bu?”
Interviewee : “Saya di ciomas bukit asri”
Interviewer : “Oh jauh juga ya dari sini?”
Interviewee : “Iya jauh 8 km ya kalo dari kesini
jauh-jauhnya”
Interviewer : “Jauh lumayan”
Interviewee : “Ya kalo kendaraan itu jadi aman”
Interviewer : “Oh ya, lumayan kalo ga dianterin ya bu
ya?”
Interviewee : “Iya betul..”
Interviewer : “Kalo misalnya mm disana ga ada BNI juga
gitu bu yang lebih deket?”
Interviewee : “Ada, ada.. Ada BNI Merdeka iya yang
lebih deket”
Interviewer : “Mhm..”
Interviewee : “Ada Juanda”
Interviewer : “Iya”
Interviewee : “Terus ada juga.. Satu lagi pasar Anyar
yang deket disitu”
Interviewer : “Oh iya ya”
Interviewee : “Pajajaran juga bisa lebih deket”
Interviewer : “Oh iya..”
Interviewee : “Surya Kencana ada juga”
Interviewer : “Oh iya..”
Interviewee : “Kemudian yang lebih deket lagi mm..
Kesitu sih”
Interviewer : “Banyak juga ya..”
Interviewee : “Iya banyak”
Interviewer : “Tapi lebih milih disini ya bu?”
Interviewee : “Bukan milih kita
ditentukan. Karena mungkin kalo saya itu emm.. Seluruh BNI sudah di kelilingi
oleh saya”
Interviewer : “Oh iya”
Interviewee : “Dari mulai Dermaga, Cibinong, Citereup
”
Interviewer : “Dari sembilan puluh tiga bu?”
Interviewee : “Kenapa?”
Interviewer : “Dari Sembilan puluh tiga?”
Interviewee : “Ah di Bogor Sembilan puluh
tiga di Jakarta itu dari sejak delapan empat sampai sembilan dua jadi sebenernya
udah masa-masa pensiun”
Interviewer : “Oh iya..”
Interviewee : “Tapi bahkan saya mengambil
fasilitas yang diberikan oleh BNI adalah eh.. Pensiun 50 tahun tetapi 54 sudah
bisa mengambil pensiun”
Interviewer : “Mm..”
Interviewee : “Artinya adalah kita di bebas tugaskan
bekerja, tapi tetap di gaji. Jadi makan gaji buta”
Interviewer : “Hahaha”
Interviewee : “Gitu”
Interviewer : “Oh iya.. Ibu sendiri mm.. Sejak kapan
ya ibu bergabung di BNI?”
Interviewee : “Saya bergabung di BNI sejak tahun
temen-temen belum lahir ya”
Interviewer : “Hehe iya”
Interviewee : “Itu seribu, tepatnya
tepatnya adalah 16 November 1981. Itu sudah di BNI, kemudian saya masuk
pendidikan pelatihan itu kira-kira paling satu tahun karena dulu masih
menjelang SMA”
Interviewer : “Iya”
Interviewee : “Saya kan masuk Sma jadi ada
eh.. Dilihat lagi karena saya punya program A2 sehingga disamakan dengan D3,
kemudian pendidikan satu tahun kecuali kemudian diangkat langsung januari
delapan tiga”
Interviewer : “Oh..”
Interviewee : “Kemudian ada penyamaan lagi
D3 dulu D3B lalu sekolah lagi dengan ah.. Pendidikan jarak jauh seperti UT,
Universitas Terbuka”
Interviewer : “Terbuka”
Interviewee : “ Ya sampai setara dengan S1”
Interviewer : “Mm..”
Interviewee : “Seperti itu, nah disana
saya sebagai sekertaris yang berturut-turut itu dari tahun delapan puluh da
dari tahun delapan puluh tujuh sampai sembilan puluh dua itu saya disana
sekertaris ”
Interviewer : “Sekertaris”
Interviewee : “Gitu ya, ya sebelum nya eh.. delapan
tiga ke delapan empat itu tiga job disitu”
Interviewer : “Tiga job..”
Interviewee : “Job nya adalah jauh dari
dulu, sekarang itu mungkin mungkin kalo di audit sekarang, saat ini sudah di
gabung ya..”
Interviewer : “Oh iya..”
Interviewee : “Menjadi customer service,
dulu adalah information desk. Jadi sebelum orang itu kemana-mana dan
ngapa-ngapain itu harus ke information desk dulu sebagai informasi perbankan
gitu”
Interviewer : “Iya..”
Interviewee : “Kemudian saya masuk ke PBO,
Personal Banking Operation. Artinya apa? Personal Banking Operation adalah
menangani seluruh transaksi yang ada di dalam negri”
Interviewer : “Mm..”
Interviewee : “Misalnya pembayaran
deposito rekening, pembayaran bunga deposito, pembayaran bunga deposito, terima
uang dalam dan luar negri. Dulu semuanya masih manual. Jadi kita masih manual
ada eh.. Namanya Pelayanan Personal Banking Operation tapi semua prosedur
sudah, sudah bisa dilakukan di teller ”
Interviewer : “Iya..”
Interviewee : “Kecuali permintaan pembukaan rekening
adanya di customer service seperti itu”
Interviewer : “Iya..”
Interviewee : ”Nah uhhuk.. Berangkat dari
itu saya disekolahkan IT berarti sampai uhhuk dengan ada yang dari Amerika dari
kita Fisibis langsung ke online sistem”
Interviewer : “Online sistem”
Interviewee : “Gitu ya, kemudian dari..
Sebelum itu lagi namanya itu ehh.. Kita itu ada tiga tahapan, tiga tahapan iya
automatic terus langsung ke.. Icon ya yang terakhir itu pergantian jadi saya
yang disekolahin ya saya sekolah itu sampe.. eeeh tiga, empat bulan ya. Dulu juga
sekertaris disekolahkan enam bulan ehh.. abis itu jadi eh.. jadi saya tuh
disekolahkan sekolah sampai bisa seperti itu karena disekolahkan sama BNI,
dibesarkan sama BNI maka eeh.. Subhanallah gitu ya doa dari orang tua sehingga
saya bisa ini bisa itu dan bisa disekolahkan oleh pure tidak pake uang. Oleh
BNI sampai dengan mau menjadi sekertaris itu enam bulan pendidikannya,
prakteknya adalah enam bulan untuk berdandan aja itu pada waktu pada waktu tiga
bulan kita tidak bayar. Belajar makan, designer, body language, itu di eh wisma
Antam kemudian di hotel wisma Nusantara pendidikan juga belajar minum es
seperti apa, makan pakai serbet paakai apa, bagaimana, pake sumpit bagaimana.
Bekerjasama 3 bulan jadi semua-semua di pelajari oleh sekertaris seperti itu, dari
situ Sembilan dua hamil anak ke 2”
Interviewer : “Mm..”
Interviewee : “Hamil anak ke 2 kakaknya
Nure, hamil 3 bulan 4 bulan tahun
sembilan tiga tuh udah lahir”
Interviewer : “Oh.. Pindah? Baru pindah ke Bogor?”
Interviewee : “Ya nah dari situ penyesuaian
kami sendiri ga ada sekertaris karena kelasnya di bawah karena saya dulu di
Jakarta di kebayoran yang sekarang deket Melawai dulu kebayoran baru namanya
sekarang sekarang udah engga deket Blok M Plaza ya deket kedinasan dari situ saya dipindah lagi ke Bogor, sudah dari
teller saya langsung melonjak karena mungkin karena pengetahuan saya punya
sudah mumpuni saya langsung jadi supervisi di costumer service itu dari
sembilan pulu sembilan sembilan sampai dua ribu tiga nah itu pada saat saya
jadi teller itu aja saya itu merangkap-rangkap jadi CS..”
Interviewer : “Oh iya..”
Interviewee : “Jadi teller, kemudian dulu
di pajajaran itu dulu mahasiswa-mahasiswa segala macem di IPB, ada di Pajajaran sini mahasiswa IPB
Pajajaran terus di KCU, kan dulu belum banyak..”
Interviewer : “Iya..”
Interviewee : “Yang ada outlet-outlet
seperti itu. Kemudian dari situ sembilan-sembilan sampai dua ribu tiga jadi
supervisi di customer service langsung menjadi pemimpin di dermaga IPB dermaga
dari situ dua ribu tiga sampai dua ribu empat, sementara sebelumnya adalah juga
di IPB dari situ dua ribu tiga dua ribu empat sampai dua ribu lima, dua ribu
empat akhir lah ya itu Warung jambu..”
Interviewer : “Warung Jambu..”
Interviewee : “ Warung jambu, pemimpin warung jambu.
Dari Warung jambu lari ke Citereup”
Interviewer : ”Citereup?”
Interviewee : “Iya”
Interviewer : “Wah jauh juga ya”
Interviewee : “Jadi pemimpin di Citereup
kemudian dari Citereup langsung ke ehh.. Merdeka BNI Merdeka dari Merdeka ke
Cibinong..”
Interviewer : “Ke Cibinong..”
Interviewee : “Abis dari Cibinong.. Kesini”
Interviewer : “Oh..”
Interviewee : “Nah jadi sudah keliling
namun demikian sebenernya yang Tajur kemudian yang itu kan apa namanya mm..
Pokoknya yang kosong-kosong itu sayan yang menempati, mengganti-mengganti tapi
yang kepake itu yang saya tempati sekarang kemudian kita melebar lagi, lebih
banyak ada yang lain di Dieng, yang di gunung Putri, ada Cileungsi, ada
Ciliweur yak an itu banyak sekali jadi yang surken itu juga termasuk bagus itu
kan pengalaman-pengalaman yang memang eh.. Belajar dari bawah, dari bawah
sekali bahkan dari nol..”
Interviewer : “Dari nol..”
Interviewee : “Mungkin ya kalo sekarang
BNI itu eh.. itu D3 ya minimal mm.. Bisa setara tapi eh.. Lebih banyak
pengujian yang kita memang saat ini penuhi, jadi setara D3 dengan S1 tidak
dibedakan semuanya sama penggajiannya walaupun dia menjadi jadi CS ataupun di
kasir gitu. Tidak seperti bank-bank lain misalnya D3 sekian seperti Mandiri, S1
sekian gajinyalebih gede. Itulah pengalaman saya..”
Interviewer : ‘Jadi bener-bener dari bawah banget
ya..”
Interviewee : “Dari bawah sekali dari ya
dibilang, dibilag saya.. Saya di ajar, saya ijazah karena itu kan belum yaA1,
A2 harusnya karena itukan lulusan A1 sampe B baru itu sesuai dengan D3 nah karena
dari itu tadi jadi yang diterima adalah SMA nya..”
Interviewer : “Mm..”
Interviewee : “Seperti itu jadi di BNI
dulu itupenyesuaian-penyesuaian nya seperti pegawai negri sekarang jadi
mahasiswa itu harus naik, mahasiswa-mahasiswa jaman dulu saya masuk itu 3B..”
Interviewer : “3B..”
Interviewee : “Dulu ya.. Jaman dulu ya
sekarang pegawai negri jadi dari 3B terus naik jadi 3A, 3A itu sudah harus
sesuai dengan S1 makanya saya disekolahkan dengan eh.. Pendidikan S1 itu sampai
lulus, harus itu. Jadi eh.. Ade-ade pengen lihat piagam saya itu segini..”
Interviewer : “Oh..”
Interviewee : “Itunya apa ya nama nya
ehh.. Bukunya ada semua itu ada. Inipun belum ada yang dimasukin di lamaran
saya nah semua ini ada di rela saya, jadi di BNI itu ada ujian online sampai
setua ini masih..”
Interviewer : “Masih..”
Interviewee : “Survey apa itu saya paling
suka dan paling banyak lagi yang dikerjain dari situ survey-survey itu tadi
saya selalu mengisi ikut survey isi itu ada di forum kita sendiri, forum BNI.
Siapapun yang bisa, yang apa.. Mengikuti-mengikuti ini forum kita kita sendiri,
syaratnya adalah saya kepada anak-anak, dia datang ke kantor, absen, setelah
absen, bertatap muka sambil buka ini dan harus wajib baca forum, karena apa?
Itu berita terbaru update kalo, kalo kaya gitu highlight ya, jadi eh..
berita-berita news terbaru tetang apa ni ada apa ni ada program terbaru ngga..”
Interviewer : “Update terbaru..”
Interviewee : “Ya.. itu kita punya namanya
eh.. BNI forum tapi untuk karyawannya sendiri kita ada simulasi ya simulasi itu
yang pemberitahuan”
Interviewer : “Eh.. iya kebetulan kita kan mau
wawancara tentang job enrichment.”
Interviewee : “Mmm..”
Interviewer :”Nah tentang pencapaian pekerjaan”
Interviewee : “Mhmm oh iya itu kan kita pakai target”
Interviewer : “Iya..”
Interviewee : “Itu berat sekali, jadi
target nya itu ada berbagai macam target. Satu adalah pengukuran eh.. PKL, itu
pengukuran kepuasan nasabah jadi di ukur, di ukur oleh apa, oleh standard
layanan gitu..”
Interviewer : “Iya..”
Interviewee : “Jadi standard layanan itu tidak eh..
apa tidak boleh tidak, minimal-minimal yang dari mulai dia berpakaian..”
Interviewer : “Iya..”
Interviewee : “Jadi dia couteller.. ya
couteller itu standard dari PKL nah ketelitian, keakuratan pada saat
bertransaksi kemudian dalam penampilan dari mulai berdandan, bersikap, kemudian
body language nya dia terus ke greeting nya dia itu juga di ukur, pake apa?
Kita adalah ada tiga. Satu dari IMS, jadi dari personal intern kita sebagai
multi processor. Ke dua EMS, dari external yang kita beli yang kita bayar gitu.
Ke tiga seperti MRI, itu kita tahu MRI adalah ilmu perbankan atau BUMN yang
dilihat di dalam melayani gitu ya itu semua dalam perbankan jadi kita ada tiga
tahapan, terus kapan dinilai? Pake web, kalo MRI itu pake web satu. Web satu
adalah empat bulan sekali..”
Interviewer : “Mmm..”
Interviewee : “Jadi tiga kwartal. Kalo EMS dan IMS itu
per semester..”
Interviewer : “Per semester..”
Interviewee : “Jadi per enam bulan sekali. Bagaimana
caranya? susah untuk dinilai kalo MRI pake weight
1, weight satu adalah 4 bulan bergulir jadi 3 kwartal. Kalo IMS atau EMS itu
penglengkap jadi untuk 6 bulan sekali. Bagaimana caranya? Itu dari mulai dari
premisis, premisis adalah semua perawatan itu tidak boleh ada yang cacat, tidak
boleh ada yang rusak , tidak boleh ada yang kotoritu bener-bener. Waiting desk itu harus sesuai misalnya
brosur harus ada kemudian ballpoint
harus hitam semua tidak boleh ada yang belobor, kaca harys clean desk, pekerjaan ini harus clean desk. Semua teller yang di
belakang ukurannya pun itu diukur seberapa jauh teller harus, kalo perlu dia
tidak boleh bangun, bangun tidak mungkin karena itu hitungan gitu, karena ada
ukuran standar layanan adalah ketika beliau setor ketika dia mengambil itu hanya boleh 1,5 menit lebih dari itu sudah tidak layak dan kapan
dia itu e… dinilai gitu, ya kalo di teller sejak dia ‘tingtong’silahkan mau
transaksi apa? Nah itu sudah berjalan tapi kalo di e… kalo itu di mohon maaf
itu di CS tapi kalo di teller sejak nunggu antrian karenakan jarang. Kalo di CS
1 orang harus 25 menit dan kenapa karena e… CS itu harus melakukan ini, harus
melakukan prosedur. Nah… jadi adalah harus body language dulu melayani nasabah
‘selamat pagi bapak, silahkan duduk, saya dengan Ratna, mohon maaf dengan Ibu
siapa atau dengan Bapak siapa, tujuannya membuka rekening apa.’ Nah kita harus
e… kita belom tahu apa yang mau dia buka yang sesuai dengan nasabah itu adalah
apa, produk apa, nah kita tawarkan taplus, taplus biasa yang standard kita
harus menerangkan sampai selesai, sampai kepada e-bankingnya dari mulai
minimalnya, bunganya kemudian setoran tetapnya, dapat bunganya kapan kemudian
rekening apa namanya, saldo minimalnya, ganti buku dan lain sebagainya, sampai
dengan penutupan rekening. Bankingnya adalah 30 harus sampai tuntas 25 menit,
seperti itu baru dia diberi formulir kalo sudah setuju, sudah cocok maka yang
membuat beliau lebih cocok yang mana nanti kita bias… kalo ada yang lebih bagus
kita bias sampaikan taplus khusus tadi, kalo anak-anak mungkin dari paud sampai
17 tahun bias tapi anak khusus taplus muda, nanti kalo sudah kerja bisa taplus,
ada guru-guru atau pegawai-pegawai biasanya TAPA, taplus pegawai itu lebih
mudah lagi biasanya itu pake bunga”
Interviewer : “Jadi Ibu sendiri itu
udah pencapaian ada di BNI sendiri tetap ada pengawasan juga gitu?”
Interviewee : “O… kita
pengawasannya disini diintern kita
itu namanya control intern, dulu ada
namanya back intern atau CBO sekarang
diganti control intern lagi kepada
unit jaman dulu. Tahap kami ada beberapa kita dari control intern dulu,
kemudian dari SPI itu dari Jakarta divisi dari divisi itu ada control dari FPI
kemudian dari FPI kita khususkan , ditambah kita kemarin dikena AUCK, Audit
Bank Indonesia itu udah semua dia pilih masing masing tanpa di beri tahu waktu itu, jadi dia itu akan dating tapi e…
tapi tidak tiba-tiba datang meminta rekening selanjutnya. Sudah benar atau
tidak apakah disini rekening-rekening yang diluar dari pada bunga yang sudahLPS
tiba-tiba. Karena kita lebih dari LPS yang menjamin sampai dengan 2 milyar
adalah sampe dengan saat ini sampai dengan maret yang akan datang ini itu masih
7,5% seluruhnya, 7,75 seperti itu jadi kita itu selalu update dengan hal-hal
yang seperti itu. Pemberitahuannya dari mana ? dari BNI pusat Jakarta gitu”
Interviewer :“Ya itukan e…
pengawasan untuk misalnya kayak rekening dan jumlah rekening itu, tapi
bagaimana sih bu e… pengawasan dari pihak BNI iuntuk kayak job ibu gitu sebagai pimpinan dan itu ada pengawasan apa aja
gitu?”
Interviewee :“Job saya itu seperti…
semuanya. Jadi mulai dari member harus diawasi dari mulai keakurasian. Jangan
salah tiap-tiap paggi uangkita tidak boleh sama siapapun sama orang terdekat
pun kita tidak boleh percaya apa lagi saya, jadi tetep kita periksa ulang. jadi
sorehari misalnya ada pusat setor 1 milyar rupiah kita setorkan langsung ke
Sudirman nganternya pake vendor, pake vendor , kemudian kita cek hasil dari
sore hari dari yang besar standar baku yang tiap karyawan dilihat dari
besarnya. Saya itu punya panutan itu 250.000.000 , nah harus maka kalau dibawah
ini nilainya itu memuaskan dan saya… saya ambil dulu. Nah saya kebetulan ini
semua dibawah seratus ini, uang kecilnya dari mulai 100.000 sampai yang uang
kecil seratus rupiah itu harus ditulis sebagai performance yang baik.” (subjek mengambil buku)
Interviewer :“Ini semua Ibu bikin
sendiri?”
Interviewee :“Bukunya saya bikin,
saya paraf, uangnya mana gitu? Lalu setiap minggunya itu harus ada berita acara
di hari jumat kenapa? Kalo ada apa-apa atau nggak saya sekiranya nggak masuk
berarti ganti yang lain, mana datanya Karena setiapa pagi kita harus buka
brankas mastet. Jadi master itu dibagi 3.pertama yang bawa kunci brankas, yang
bisa membuka uang itu adalah Kuis yang piket kedua yang buka pintu ini taronya
di sini nanti CS yang buka pintu, lalu masu
kepemimpinan master brankas itu saya jadi kalo keluar dari 0 selanjutnya
gak bisa review dan itu sudah SOP tidak boleh di rubah-rubah gitu. Jadi gak
boleh sama teller aja bu? No, tidak boleh atau
sama master safe? Tidak bisa itu harus di bag,i itu SOP-nya seperti itu
sehingga tidak ada kejadian manipulasi dan lain sebagainya, dan memang sore
hari dan pagi pun harus.Karena apa? Siapa tau saat saya buka kan saya hanya
buka master saja, sudah buka masterkan saya keluar lagikan, mereka ngambil, CS
ngambil peralatan dia sendiri ambil aplikasi deposito, ambil nepositarnya ambil
dan lain sebagainya. Ngambillan mereka-mereka ngambil uang tetep harus kita
perikas seperti itu kemudian, turunan lain pengamanan kepada password ketika
password kita berikan ke orang tidak boleh, jadi harus out dulu karena, out
dulu itu karena apa mungkin temen, hal-hal yang tidak diinginkan. Password itu
wajib hukumnya dan kena sanksi ketika password itu diberikan kepada temannya
atau begitu juga saya Karena semua punya kewenangan. Teller uang
rekeningnya hanya sampai 25.000.000
selebih dari itu harus ada urusan ke saya. 25.000.001 itu sudah, sehingga kalo
saya lupa pembagian itu bisa saja disterilkan, itu dalam pengawasan yang
dibiliang dengan WACAP, pengawasan mutlak itu dari ketelitian, keakurasian
kemudian e… , kewaspadaan baik itu nasabah mau pun segala bentuknya. Nah… ini
harus di pakai dan harus di aplikasikan didalam sekelas seperti ekonomi
nasional itu terjadi insan bagi yang baik artinya apa, tidak bisa di sogok,
harus layak dengan pekerjaanya, harus sesuai dengan kewenangannya, harus sesuai
dengan prosedur SOP dan standar layanan yang sudah di tentukan oleh BNI.
Intergritas juga pasti harus jujur itu peringkat paling tinggi, kalo tidak
jujur tidak bisa jadi, kita tetap terapkan pada saat kita sector ini ke OPN per
divisi pesanan dari Jakarta, kemudian disana ada uang palsu sebenarnya kita
tidak boleh mengatakan palsu hanya Bank Indonesia yang bisa menyampaikannya,
tapi diragukan kenapa bisa terjadi seperti itu? Perteller dari cabang
mengaganggu karena apa yang bersangkutan itu mendapat uang jabatan 1 tahun
sekali 1,2 , itu tiap bulannya 300.000 tapi tidak melihatnya cukup. Kalo saja
watak-watak dia tanamkan dalam diri dia masing-masing tidak akan terjadi.
Kenapa? Alat kita sediakan, UV disediakan, maksimal melihat sesuai syarat
belum, tetapi tidak menutup kemungkinan selalu, selalu terjadi keadaan palimg
setidaknya satu bulan sekali, 3 bulan sekali karena apa? Yang menyetorkan dari
pom bensin uangnya macam-macamkan, ada yang dagang kelontong mau tidak mau,
suka tidak suka keadaannya gitu”
Interviewer :“e… tadikan kata tante
e…. salah satu…”
Interviewee :“Ibu ajah… (sambil
tertawa kecil)”
Interviewer : “Kalo salah satu
tugas ibu tadi ada … keakurasiannya? Seperti yang sudah ibu sharing, tutup
kantor gitukan. Nah itu e… akurasi itu tugas ibu itu membuat ibu berfikir puas.
Puas … bentuknya ginikantadikan katanya ibu itukan pegang yg main passwordnya,
itu kan pasti e… salah satu tugas yg lumayan berat juga kan ya bu nah itu
membuat ibu tertekan atau malah membuat ibu termotivasi untuk diri sendiri?”
Interviewee : “Jadi begini e… kita
menghargai itu dengan niat sebenernya seperti itu. Apapun, seberat apapun itu
pekerjaan kalo kita sudah mencintai pekerjaan tidak akan terjadi apa-apa
menurut saya. Kenapa? Saya kerja orang lain baru dikerjakan kalo saya udah
selesai, lalu setiap pagi itu harus ada reportnya, ini hasil dari teller
kemarin, ini saya udah selesai saaat jam makan siang saya ambil, kenapa saya
lakukan seperti itu? Apa bila ada kesalahan dalam melakukan pengimputan data
segera diketahui sehingga tidak ada masalah yang nantinya tuh melebar,
nasabahnya keburu komplain, nasabahnya
merasa tidak puas tapi kalo ketahuan segera kita perbaiki dan periksa kembali
minimal tuh ada false report. Kecuali ada kesalahan pembayaran uang, ya. Itu
menjadi tanggung jawab kita.Kenapa? Pada saat nasabah itu ngambil uang ternyata
kurang misalnya satu juta. Makanya dari itu, teller itu kalau pada saat
membayar kita sudah sampaikan pada teller membuat laporan ada dua. Buat kita
satu yang panjang itu dan kemudian ke nasabahnya satu pada saat pengambilan
seratus juta, ini seratus ribuannya sekian, lima puluh ribuannya sekian, ia setor
uang masukin amplop taro tellernya. Karena apa? Kita punya di situ, a.. apa
namanya bukan pengumuman ya, memang kita punya dari sana. Ketika nasabah keluar
dari pintu di bawah di deket satpam tidak ada lagi terjadi komplein itu tidak
kita terima, apapun alasannya. Kecuali ada lagi kecuali, Kecuali dia dari sini
langsung setor ke BCA dengan hari yang sama,
kemudian dari BCA dinyatakan kurang satu banknya ada, namanya ada,
usernya ada pada saat disetor kepada saya itu pake berita acara kita keluarkan.
Dengan hari yang sama setor ke bank lain tidak kita terima ya tidak seperti
itu.” (Intervieweesembari mengetuk
meja dengan kedua tangannya)
Interviewer : “Jadi kalau pekerjaan itu tidak membuat ibu
tertekan.”
Interviewee :“Saya itu mungkin karena sudah mengabdi dalam
harusnya data semua yang baru,kalau saya karena ya saya sudah mengakar
mendaging ya bahkan siapapun yang kerja sama BNI kalau misalnya tersentuh saja
wah saya sudah duluan seperti itu. Dan mohon maaf saya itu nilainya memuaskan
saya liat ya supaya orang percaya sama saya juga dulu rela supaya temen-temen
juga mau tidak pernah nilai baik selalu memuaskan karena saya selalu ingin
nasabah itu puas dan tersenyum keluar dari BNI dan itu saya ditanamkan kepada
teman-teman. Saya dibuat center itu sejak tahun 2010 jadi center pendidikan
anak-anak yang baru. Jadi orang kalau ketemu namanya ibu Ratna itu takut. Tanya
itu anak saya. Saya dia sering kali mendengarkan briefing saya atau apa. Kenapa? Saya ingin membentuk anak baru itu
menjadi insan BNI itu kayak itu tadi professional
yang berbudaya kerja yang berintegritas yang orientasinya itu ke pelanggan jadi
kenapa orientasi kepada pelanggan kepada apa, kenapa karena apa untuk menggali
kebutuhan dia apa sih sebenarnya orang ini? kerjanya apa sih? Atau mungkin
anaknya bapaknya gimana sih kerjanya? Ibunya sebagai apa sih? Dan apa yang bisa
ditarik dari dia. Kemudian perbaikan tidak henti-henti tuh orientasinya adalah
apa saya teller tapi saya ingin kerja ini Artinya dia harus mau belajar,
sesekali minta kalau saya dia berapa udah diangkat nih coba kamu belajar,
belajar brosur. Kok kamu nggak tahu deposito bagaimana itu kan. Itu sayang..
seperti itu. Tapi… yang saat ini pemimpin yang ada di bogor itu anak buah saya
semua.” (sembari mengetuk meja)
Interviewer : “Hm…”
Interviewee : “Sehingga itu tadi mereka e… belajar dari A
sampai Z itu dengan saya. Jadiseperti itu. Memang kalau saya mau keluar dari
Bogor mungkin sudah jadi apa. Tapi karena saya lebih kepada keluarga, saya
tidak membutuhkan hal seperti itu yang penting ilmu saya terpakai untuk orang
banyak, saya kerja nyaman, saya kerja seneng, lalu …. sama siapa itu aja. Nggak
mikat kok untuk kerja seperti itu jadi seperti itu. Saya selalu ingin membentuk
dan begini dek yang jadi nilai dari teller dari CS dari pemimpin itu adalah
saya mendidiknya menjadi insan BNI yang betul-betul. Boleh.. Boleh ditanya sama
semuanya apa mereka. Dan saya paling tidak suka dengan orang yang tidak disiplin.
Itungannya satu kali, dua kali, tiga kali, panggil diskorsing sama saya
diskorsing. Bikin berita acara bagian ini, di atas materai nggak satu dua,
pemimpin yang sekarang. Itu aja. Itu. Jadi ini adalah sebagai pemimpin bukan
hanya sebagai dia bisa melayani nasabah, bisa ngelengkapin managerial
managerial kepemimpinan, leadership. Itu harus. Seperti itu.” (terdengar suara
knalpot motor)
Interviewer :“e… iya.”
Interviewee : “Silahkan. Silahkan lagi, iya. Ayo nggak
apa-apa, apa sok.” (tersenyum)
Interviewer : “e… kalau misalkan kalau ibukan suka
rapat-rapat gitu nggak sih sama—”
Interviewee : “Sangat. Sampe pagi malahan. Saya kasih
tahu, nih ya. Rebo pertama adalah hari buku. Rebo kedua adalah hari penyeliat
pemimpin seperti siding pemimpin. Minggu ketiga adalah pengajian atau ceremony. Minggu keempat, kembali rapot
namanya, rapat koordinasi pemimpin dua kali. Itu ini sendiri, ini di Bogor.
Kemudian, pelatihan lalu seperti saya kebetulan sudah menggantikan pemimpin di
KCU jadi sebagai e… pemimpin apa ini ya, kegiatan. Pemimpin CEO ya jadi e… apa
ya namanya pembinaan ya e… di atas pemimpin … itu ada pemimpin pelayanan. Jadi
saya tidak jarang pulang jam tiga pagi. Rapat di lantai 2 dengan direksi itu
pulang jam 1 malam, kadang-kadang kita ngaret. Kalau ngedrop saja sampai jam 3
pagi. Jadi buat saya itu tadi, mungkin mungkin juga maaf-maaf saja mungkin juga
anak-anak saya sudah besar, dididik
sudah berusaha dari kecil seperti itu, mamanya mencintai pekerjaan lebih
dari segala-galanya, seperti itu. Oh.. dulu teman-teman belum lahir. One to key dulu. Denger gak one to key. One to key adalah di mana saat sulit berubah untuk kepada e… IT.
Itu kita harus datang di atas jam 12 malam hanya menunggu sampai pagi, kalau
one to key itu system kita berakhir.
Saya sudah jadi pemimpin waktu itu. Nah jadi, e… kita ketemu dengan pekerjaan
kita. Kemudian kalau itu memang ada heeeh sedikit itu jadi sulit, merusak
kepemimpinan, menurut pandangan kita sendiri. Harus seperti itu. Lanjut
mangga.”
Interviewer : “Kalau misalkan di rapat-rapat dengan
pemimpin-pemimpin gitu,e… biasanyasuka ada masalah-masalah yang muncul nggak
sih bu?”
Interviewee :“Sangat. Dalam penyelesaian masalah. Misalkan
target, semua target tidak akanada yang sama terutama DPK, dan DPK adalah dana
pihak ketiga. Dana pihak ketiga itu tergantung jadi tiga. Ada giro, ada
deposito, ada tabungan. Yang dibilang dana murah adalah tabungan dan giro. Ini
yang harus kita serahkan. Harusnya gimana. Nah yang dipegang oleh siapa? Oleh
BNI itu oleh pusat sama mungkin buat operasionalnya, itu BPK. Deposito adalah
dana mahal. Kenapa? Karena kita harus bayar dengan bunga mahal di atas 4% dan
sebagainya. Setiap e… target, setiap prospek itu lain. Sehingga kita harus
mengawasi maka diadakan rapot. Rapat koordinasi nasabah mana yang kita support, nasabah mana yang harus kita
teliti, nasabah mana yang harus kita… follow-up. Nah itu. Mohon maaf, jadi kalau
orang tadi itu, Ibu Ratna yang paling bawel, Ibu Ratna yang paling mungkin
mohon maaf ya di BNI-BNI itu ada laporan, nggak pernah saya jadi back-up, saya selalu di depan. Sehingga
kalau temen-temen rapat, udah Bu Ratna, Bu Ratna aja yang bicara yang harus
dibicarakan. Kadang-kadang pemimpin itu apa, mungkin pimpinan bisa gampang
bicara, bisa aja seperti itu. Dalam waktu berapa jam atau mungkin berapa hari
berapa bulan bisa gimana sekian orang. Saya buktikan, seperti itu. Dan Alhamdulillah itu tadi, di tempatkan di
mana saja target saya kesampaian, Alhamdulillah
gitu. Jadi di situ adalah kepiawaian kita kepada nasabah untuk menggali kebutuhan
itu tadi ya, gitu. Jadi setiap target memang bermasalah. Bermasalah karena apa?
Deadlinenya itu Januari sampai Maret, ya. Seperti itu tadi, kita itu kalau
pemimpin berbeda ada yang pemimpin kerja dalam setahun hanya 4 bulan. Kenapa 4
bulan? Maret, Juni, September, Desember. Selebihnya selesai. Kalau saja tidak
minta waktu ke saya, saya itu mobile
orangnya. Ke sini ke CS A biasanya nggak ada ini misalnya, telepon nasabah
kasih produk-produk baru seperti kadang ada BNI yang emas dan lain sebagainya.
Berapa yang harus ia simpen tapi harus preksa. Apa namanya preksa? Yang harus activity dari online. Uang. Nggak boleh yang dipake di sini. Seperti itu.
Kemudian dalam rangka mau natal tahun baru, kita sudah data siapa yang harus
didatangi, kita harus cerdik pemimpin, karena apa kalau tidak begitu mana mau
nasabah nyimpen uang, seperti kalender seperti apa sih kan segera. Jadi saya
itu nggak ada waktu apa sih namanya mungkin orang baru ngerjain ini, saya
kemarin sudah selesai. Tinggal recording
yang gunanya untuk pencatatan tiap hari. Nggak ada namanya saya nunda, sampai
numpuk pekerjaan. Harus selesai. Dan itu menjadi suatu kerja saya. Inshaa Allah kalau memang ada yang
ditanyakan saya jawab, ada yang kurang puas boleh ditanyakan.”
Interviewer :“E… bu, sambil nanya, ya.”
Interviewee :“Boleh-boleh.”
Interviewer :“Emm… buat memperjelas aja, jadi e… kalau
boleh tahu jabatan ibu apa nih?”
Interviewee :“Pemimpin cabang pembantu lah ya. Seperti
itu.”
Interviewer : “Dari lihat pengalaman ibu, terus sampai ke
sini itu menginspirasi banget. Terus
yang saya pengen
tahu itu apa sih bu skill yang dibutuhin buat ibu biar bisa nyelesain tugas
seorang pemimpin. Itu apa? Perlukah komunikasi, itu kan penting banget.”
Interviewee :“Banget.”
Interviewer :“Itu apa aja kira-kira skill yang perlu?”
Interviewee : “Sebenarnya, untuk seorang marketing, itu adalah satu kepiawaian
bicara. Adadata. Karena kalau memang lahiriahnya ia suka bicara, karena itu
belajar tidak bisa kayak yang piawai
lahir, yang sudah dasarnya orang itu dilahirkan untuk orang yang banyak omong.
Kamu harusnya bisa. Kamu orang batak?”
Interviewer : “Iya.”
Interviewee : “Itu harusnya bisa. Temen saya itu
kebanyakan orang Padang dan Batak. Dan diabisa dan bersaing sama saya. Saya itu
presentasi masalah marketing. Kenapa?
Sebenarnya saya itu orang Sunda. Orang Sunda itu jarang, kebanyakan Batak dan
Padang. Itu yang.. kenapa? Saya itu punya pembelajaran seperti itu pada saat,
e… pendidikan itu semua kebanyakan orang Padang dan Batak. Kita belajar dari
situ dan kita jangan malu-malu, itu. Seperti itu. Kemudian e… seorang marketing
harus menjadi sales semua, CS harus juga bisa, Teller juga bisa jadi sales dan
belajar.”
Interviewer : “Iya, iya.. (sambil tertawa kecil)”
Interviewee : “Kepo bukan sih?”
Interviewer : “Iya” (sambil tertawa kecil)
Interviewee : “Kepo ya bahasa sekarang, terus satu
itu. Kedua kita tuh banyakmembaca, promosi-promosi itu dibaca, terus belajar
dari yangkecil, contoh kaya gini kamu ke temennya, hei disini ada itu lohjadi
kuping itu selalu dipake, ada pengumuman apa datang gimana cara dia menjual,
gitu ya? Gimana cara menjual, apayang disampaikan, produknya apa,
terus dia detail ga? Karena seorang
marketing sejati adalah secara detail dia akan menerangkan dari A sampai
Z jangan lupa, sampai dengan tempatnya,
namanya, tokonya, dan lain sebagainya, tempatnya pun gimana terus produk itu didesainnya
seperti apa, bagaimana, gimana
cara menyampaikannya, kemudian me.. apasih kewajiban mendapatkan gimana
caranya, oh kayanya orang ini pegawai contohnya aja disini saya ya RSUD kok
belum ini, RSUD tuh apa sih? Rumah sakit. Rumah sakit apa sih? Jadi kamu tuh
pikiran skema itu sendiri, bikin skema sendiri, ini rumah sakit, tuh ya, tet tet tet tet, saya
sampaikan ya, ini rumah sakit, syarat kerjanya sekarang misalnya saya tuh udah
25 milyar itu duluan 1 juta rupiah,ya ini RSUD , RSUD apa
sih? Rumah sakit pemerintah,
artinya rumah sakit pemerintah masuknya kemana? Kabupaten. Kenapa
saya bilang-bilang kabupaten? Kabupaten
disini dana otonomi daerah, paling banyak uang. Bodoh kalo kok cabut di kotamadya. Saya di
kotamadya sudah, di kabupaten sudah, tapi yang gampang adalah di kabupaten,
kenapa? Itu adalah pendapatan daerahnya banyak, yang sekaran banyak di korupsi”
Interviewer : “Iya”
Interviewee : “Nih saya kasih tau, ini RSUD kabupaten.
Kabupaten, RSUDdapet uangnya dari mana sih? Kerja samanya dimana? BPJS. BPJS
punya siapa sih? Pemerintah. Mewajibkan apa sih sama perusahaan-perusahaan?
Adalah ikut BPJS, askes. Nah, terus si RSUD ngadakan eh BPJS kamu kerja sama
siapa? BNI, Mandiri, BRI, tapi yang jalan hanya BNI dengan BPJS. Sekalidia
bikin berita acara untuk pembayaran orang-orang yang pake BPJS dari RSUD itu
minimal plus minus saya dapet uang 9 M
saya delete ini. Jadi kita harus
tahan seperti ini, Garmend. Garmend dimana sih ambilnya?
Pegawainya berapa sih? Gajinya berapa
sih? Sekarang dananya dimana sih? Gajinya bayar pake apa sih? Terus apa sih yang dia dapet? Yang dulu apa sih?
Seperti itu, tanda tangan saya di Unitex. Berapa tahun
disini, di Unitex. Unitex kamu
tau ga?”
Interviewer : “Tau”
Inerviewee : “Unitex disitu”
Interviewer : “Ayah saya dulu kerja situ”
Interviewee : “Hah?”
Interviewer : “Ayah saya dulu kerja disitu”
Interviewee : “Dulu?”
Interviewer : “Iya”
Interviewee : “Dulu direkturnya orang je.. Jepang.
Jepang, bawahnya itu adaPak Heru, keuangannya ada Pak Suki. Ini berapa kali
saya kesitu sebelum beliau, saya lari ke koprasi, kopra namanya, kopranya dana
sekarang ada disitu. Dia ngambil gaji npp, kenapa npp?Karena biayanya seribu
rupiah. Saya tanya, berapa atm yang ada? Katanya, ya memang susah akhirnya
harus begini harusbegini. Saya masuk, cari berapa BNI atm nya disini? Dari
enteksampe pagi ini apa sampe hari ini. Harus begitu, jadi kompetitor bank
pesaing itu harus kita tonjolkan supaya lebih. Akhirnya,sekarang dia berpikir,
satu, dua, tiga, sekarang sudah pembukaan rekening 200 lebih dari Unitex saya
dateng lagi ke Pak Suki.Pak, begini begini begini. Dia udah tawarkan Mandiri
tiga ribu,ee.. Niaga tiga ribu. Cari Niaga disini dimana? Saya bilang,
ada satu, ada dua, ada tiga. BNI dari mulai
Gombong sampe sana kesini berapa?
Tapi Bu Ratna tolong dong jangan lima ribu, sayaminta lima ribu, itu adalah
tahta
karena apa kalo kurs biasanya sepuluh
ribu kan?”
Interviewer : “Iya”
Interviewee : “Kemudian, OK fine saya bilang. Ngobrol, ngobrol, ngobrol, sayalari. Itu jadi
seorang marketing, lari, siapa ya yang berkepentingan disini nih, masalah ini,
saya kenal, dulu diwilayah, Ibu Azizah pdm, itu adalah tempat prora. Insen,
iyakan? Divisi produk ini, lari, Bu Azizah hei gini, gini, gini. Heimas ada
namanya produk ini oh ada tiga ribu, lari lagi, apabarulah saya presentasi
gitu. Sebelum saya npp, seharusnya saya MPP itu adalah November, tangal 28 diperpanjang
sampeDesember supaya dana” (terdengar suara kendaraan)
Interviewer : “Iya”
Interviewee : “Akhirnya, kita duduk barengan lagi.
Kata pemimpin, tolongdong Bu Ratna, tolong dong Bu Haji, sampe Desember aja
biarnanti bonusnya sampe Desember”
Interviewer : “Hehehehe” (sambil tertawa)
Interviewee : “Sebenernya buat saya, insen-insen itu
tidak dapat mba dengan dijual, cuma kan saya namanya orangnya berbagi, ayo
makan,saya menjual bass juga saya
dapet box. Saya ketanah suci umroh,
itu dapat uang dari fee, fee, uang pas. Makanya, apakah saya
terus diam dirumah? Mau diam? No.
Tidak. Saya akantelpon, saya jadi sales
yang dari jam dan saya dibayar untuk makan. Jadi konsultan? Ayo. RSUD bisa saya
suruh ngajaruntuk pelayanan? Iya. Tunggu, sampe saya tidak bisa. Tapi ternyata,
saya konsultasi dengan divisi yang cp ke pegawai tidak boleh selama npp, kerja di tempat lain, jadi
konsultan, kerja apa pun tidak boleh, jadi tapi kalo diam dirumah untuk
berpikir. Untuk membuat
analisa mana pekerjaan yang kita tadi, kepala pindah modalnya belum ada hahaha gitu mba,
jadi kepo, nanti kalo sudah kerja htp. Misalnya sekarang psikolog, psikolog
kenapa tidak itu, banyak pekerjaan psikolog. Satu adalah dia
tidak bisa insultan, oh mungkin paling tidak
ee.. pekerjaan-pekerjaan yang menyangkut kepada HRD
misalkan jadi konsultan misalnya”
Interviewer : “HRD?”
Interviewee : “Iya, iya HRD maksud saya di HRD. HRD
atasan saya dari sinijuga ada Ibu Citra itu bisa naik di operasional, dia terus
semangat pengen jadi operasional, jadi bank itu menerima siapapun, itu bisa apa
pun dilakukan, jadi ga usah kecil hati duhduduknya harus tegak, no jadi bebas siapa pun bagi kalian
punbisa, apa pun bisa asal pinter nomer satu adalah kemauan niatharus
diwujudkan semua orang punya cita-cita semua punya harapan tapi kalo tidak
dengan kerja keras dan niat itudisampaikan runtuh keinginan kita. Gitu, jadi
jangan lihat dariharta jadi kita harus berpikir punya apa sih? Saya tanpa modal
misalnya tanpa modal misalnya ibu punya apa ya punya ehemangnya hina jual-jual
motor? Awalnya dari situ misalnyakamu punya motor oh motor gue jelek nih nah
bla bla eh si ini punya
motor loh gini, dari kecil kan nyambung lagi misalnyambung lagi oh kalo gitu
gue harus
punya ini nih oh gue jual apa
ya gimana kalo jual beli mobil sambil cuci mobil nah ada istilahnya kesitu terus kalo sudah nanti cuci
mobil cuci motor ehoh ponakan gue kayanya bisa masak nih bikin lagi terus oh
ini temen gue nih kayanya pinter main internet terus kalo
ga salah bapaknya juga kerja
di Telkom, jalan internet itu loh wawasan seperti itu. Sekarang gaya-gaya kan anak muda
liat yang situs yang ini google-google tau, didata
ga? Cuma dibaca. Betul kan? Dibaca
kan? Tidak dipungkiri mereka pinter jual pinsil pulpendari mana masuk di
internet. Oh iya pinsil padahal sama aja pinsil yang dijual dibodohin tuh sama itu.
Betul ga?”
Interviewer : “Bener, bener, bener” (sambil tertawa
kecil)
Interviewee : “Baju bagus, terima, ga taunya udah di
pake melar itu, kenapapercaya sama yang begitu? Seperti itu. Mau diapain, tidak
tidaksedikit maksudnya perempuan-perempuan seperti itu tapilakukan dan dipikir,
sekarang gini ya itu yang kamu ambiladalah ilmu samurai. Tau ilmu samurai? Jadi
ada buku, buku itusetiap latihan 200 mohon maaf udah ada tiga, itu sampai
satugini semua ada di Cirebon jadi ilmu samurai ini kita tadinyaterlalu
bersilau dengan orang lain kita takut dengan orang lainberjualan iya toh? Jual
kesono sini terus kan kalo kalo apasamurai itu kan panjang, panjang dan dia
bisa kesana kesiniterus terakhir adalah bluktup. Bluktup artinya apa? Dia
sudahmantap disitu sebagai ee ya kalo misalnya dia sebagai penjual yapenjual
kalo sebagai dia ee perusahaan, perusahaan. Tetapiawalnya itu sudah di bluktup.
Katakan kita punya perusahaan Adia jalankah, pemakai kah atau dia yang
restoran kah atau dia seorang
yang bikin perusahaan jatoh? Jangan berharap satu tahun itu ada untung, kembali pun tidak
akan mungkin, harus ditelusuri.
Jangan berpikir itu sepeti itu, itu kalo pengusaha. Kenapa saya lebih kepada pengusaha?
Pengusaha itu dagang bebas
tapi bukan berarti semau gue, ga punya duit ga jalan salah maksudnya bebas dalam arti artinya berinteraksi
kalo saya dibatasi sama BNI
sudah sesuai dengan standard sesuai dengan produk yang ada di BNI, adapun lebih lagi
misalnya asuransi tapi kredit ee.. kredit ee.. itu rumah, kuliah, seleksi,
dan lain sebagainya hanya
sebatas itu saya bisa ga jual mobil? Saya bias ga jual tanah kalo ada yang
Bu Ratna tolong dong ada tanah yang
ini nih rumah saya disini ukurannya segini. Ga bisa kan?tapi
ini jalur ini bisa, bisa makan bareng, bisa ngobrol, segala macem, itulah
seperti itu. Jadi hal-hal seperti itu ilmunya sudah ada, sebenarnya dasarnya
sudah ada, hanya tinggal mengalplikasikan saja, gitu mas. Ayo, kita bikin usaha, ahahaha. Sebarnya
tidak ada yang susah kalau kta mau belajar dari apa saja. Dibilangin saya
lulusan SMA dan BNI membiayai, dan saya bersyukur sama yang maha kuasa bahwa
saya sampai seperti ini, juga doa dari orang tua. Karena, satu, juga termasuk
kamu. Kamu sama orang tua atau pisah?”
Interviewer : “sama orang tua.”
Interviwee :
“Nah, bagus. Biasanya temen-temen saya dari batak itu gak boleh pulang kerumah.
Betul engga itu?”
Interviewer : “Iya bener, hahahaha.”
Interviewee : “Gitu lah saya punya teman orang medan.
Saya gak boleh pulang Rat, gua tuh kalo pulang ke Medan hrus jadi orang dulu.
Artinya pa, dia hidup sendiri, padahal dia kerja di BNI dia jualan yang lain
padahal kerja di BNI, engga malu jaman-jamannya kita itu, sekarang gengsi, kalo liat hp orang lain apple, saya harus
apple, kata siapa? Kau tau ini BB tahun berapa ini?”
Interviewer : “2008 atau 2010”
Interviewee : “Sekarang tahun berapa?”
Interviewer : “2015”
Interviewee : “Cacat engga?”
Interviewer : “Engga.”
Interviewee : “Bagaimana cara ita memakainya. Seperti
itu, jadi kalau menurut saya adalah segala sesuatu anak buah akan berhasil
apapun itu dengan mengarahkan, mengayomi, disaat dia seperti ini, kita begini,
kalo ada yang kurang cerdas, kita kasih tau ini begini, ini begini, diajak
ngobrol begini. Misalkan nasabah kartu kredit, susah nih, kata siapa? ajak
ngobrol nasabahnya, gajihnya berapa, semuanya pasti bisa. Kalo awalnya jadi
sales kartu kredit, yaudah jalanin, awalnya dari situ. Kalo jadi lakui-laki mah
gampang, sambil kerja, apply sekian, dapetnya sekian. Tapi kamu dari situ beru
merangkak, jadi sales itu, gaji iya dapet insentif iya. Anak buah saya dapet 1M
dari nasabah BLPM, keuntungan untuk BNInya juga dapet. Tuh seperti itu, jadi
pada awalnya sulit memang, untuk percaya pada produk asuransi, kartu kredit,
ooh nanti saya jadi boros, iya bu, tapi bisa dicicil bayarnya, sekian kali.
Terus aja sampai ibunya menjadi tertarik. Ada lagi?”
Interviewer : “Eeh, iya bu, kan ibu selama ini sudah
berkiprah lama di sini, sudah bertahun-tahun merasakan asam garam.”
Interviewee : “Mudah-mudahan ahahaha. Tapi udah
diperpanjang selama satu bulan, diminta untk sampai desember.”
Interviewer : “Tadikan ibu sudah bilang, kalau
penilaian ibu memuaskan.”
Interviewee : “Oiya, kalian mau liat ya.”
Interviewer : “Eeh, iya bu, terus apa feedback dari BNI? Eee, apa yang udah
BNI kasih kepada ibu, selain yang tadi ibu bilang juga kalau BNI sudah
memberikan feedback yang besar kepada ibu, dan sekarang BNI semakin heban kan
ya gitu. Feedbacknya apa aja gitu bu?”
Interviewee : “Dari BNI yang pasti penghasilan,
pertama kali itu dulu Rp. 80.000, terus dapet uang cuti besar tiga kali gaji
total cash. Dengan citu besar dan gaji
empat kali total cash, 25 tahun kerja itu mandapatkan dua kali total
cash, kemudian ibu 30 tahun kerja di BNI mendapatkan tiga kali total cash,
selebihnya itu adalah bonus atas pencapaian target dan kerja keras kita. Pengen
punya mobil, bisa kebeli mobil, pengen punya rumah, bisa kebeli rumah, untuk
kesejahteraan pegawai BNI memberikan fasilitas pijaman UMG (Uang Muka Gaji)
yang mana bunganya sangat kecil yaitu 1% pertahun. Mas tahu rumah saya yang di
gunung batu yang saya kontrakin itu, 15 tahun saya mencicil, saya punya suami,
suami saya tinggal masuk, jadi saya punya rumah itu dapet dari BNI, Selebihnya
adalah penghargaan-peghargaan dari BNI yang lebih dari itu. Jadi itu tadi kalau
tidak sayang dan tidak cinta tiak akan seperti ini. Tapi itu tadi saya itu
sudah menyatu dengan BNI, sampai ada yang ngegores aja sedikit urusannya dengan
saya, kan gitu. Samapai yang akhirnya adalah kita bisa membawa kedisiplinan
yang ada dikantor diterapkan dalam kehidupan rumah tangga, mengurus anak yang
baik, kita haru punya program dari mulai tidur sampai dengan bangun tidur
sampai pulang lagi kerumah, kemudian saya berangkat jam segini, sampai jam
segini, diajarin ke anak-anak. Jadi banyak, bukan hanya untuk kepentingan
kantor saja tapi untuk kepentingan pribadi, gitu loh. Tutur kata dan bahasa
harus santun, karena di BNI untuk mengangkat telepon itu tidak boleh malas,
tetap untuk memberikan pelayanan. Kalo mau tau, saya di kantor Juanda di KCU,
sengaja itu saya mengetes. Jadi kalau saya memberikan pelayanan itu total,
melakukan apa yang memang seharusnya. Waktu saya ke Sudirman mengadakan rapat
Saya ketemu dengan Raja Tampubolon, saya sudah bertemu orang itu udah dua kali
kemarin ketemu, hai Ratna, lu udah jadi apa sekarang, saya menjawab, masih
seperti dulu, tapi engga boleh menjadi seperti dulu harus menjadi seperti
sekarang kata orang itu. Maka dari itu, saya selalu, saya, hari ini,
disini,seperti ini, harus smile, tersenyum, menjadi lebih baik. Harusnya kamu
itu orang batak, mengucapkan satu, biasanya orang batak itu kalau berbicara
sulit untuk diberhentikan. Tapi kalau kamu meberhentikan saya engga bisa kan?
Dari mana harus mulai berhenti, selama masih ada yang ditanyakan, selama masih
ada yang harus saya sampaikan, saya sampaikan. Untuk kedepannya BNI akan
melayani kinerja dan pelayanan, harus memahami dan harus melakukan yang terbaik
utnuk BNI. Dalam melayani itu juga harus yang betul-betul membuat nasabah
nyaman. Memang BNI mungkin pelit memberrikan cash back, untuk memberika itu
sangat banyak perhitungannya. Jangan lupa untuk setiap bank itu memiliki
perbedaan, karena banyak penipuan dan juga tabunga-tabungan bodong. Untuk
melakukan itu harus memiliki persetujuan dari pemimpin, bahkan kalau untuk
melakukan sumbangan, untuk pembenaran jalan dan lain sebagainya, harus memiliki
pertimbangan dari direksi langsung. Saat ada pembukaan giro dan mengaku bahwa
kenal dengan direksi, tetap harus konformasi kepada direksinya, karena bilang
dari yayasan, yayasan itu bermacam-macam, bisa untuk masyarakat kecil, untuk
pembenaran daerah, seperti bansus, sekarang banss udah kurang bener di daeran
cigombong sini. Uang ini tuh, dipake sama DPR kemarin itu untuk bangun sekolah,
seperti itu.”
Interviewer : “Ehehe, menarik bu.”
Interviewee : “Hem menarik.”
Interviewer : “Hehehehe ini justru memotivasi Kita ya, rasanya masih
pengen banget yang mau sharing bareng tapi karena takut
ngeganggu waktu kerja Ibu juga”
Interviewee : “Sebenernya engga, yaaa kebetulan jugaa ya jadi gini
Kita juga berupaya ingin membuat teman-teman besok seperti Saya juga nanti.
Kalau perbankan rata-rata ini saya
rata-ratakan share di sini, di Bogor Kota atau Kabupaten, Kabupaten Kita gede share-nya adalah dua koma lima sekian
Kita tertinggi. Disini juga besar mmm ke ke daerah ya, kalau tanggal satu
sampai tanggal lima belas ini rame dari semua perbankan, tapi jangan disamakan
dengan BRI, jangan disamakan dengan BP BPD, jangan disamakan dengan satu lagi,
ini penerima pajak khusus dari pemerintah ini penerima-penerima pajak daerah
kalau ini BRI adalah pajak PP pasal 21,22, 23 artinya apa petunjuk penjualan
dan pembelian barang terus ada yang namanya aaa pajak yang pakai US Dollar
pajak yang dipakai orang asing nah ini kebanyakan engga mau datangnya sini,
datangnya ke BNI sebagai persepsi kita tapi induknya bank adalah ini. Kalau ini
lebih kepada PBBK, itu pemerintah sudah membagi sector-sektornya tetapi kenapa
orang masih saja banyak, coba lihat tiap jam, pajak adalah penutupannya tanggal
10, 20,30 lebih dari ini dia denda dan harus ke kantor pajak setempat itu ke
BNI jadi dia harus bayar. Jadi kenapa Saya bilang tanggal satu hingga tanggal
lima belas itu rame karna banyak yang gajian, bahkan Kita itu disini hanya
dikasih waktu sepuluh hari, 25 sampai tanggal 1 ini rame kenapa aaa apa namanya
pabrik-pabrik sebelumnya hampir peron seperti di cito, same suba, holcim, terus
apa namanya ada pabrik karpet sinbok bukan tuh disitu, terus disininya yang di
mayor oking Citeureup itu bangsa aaa apa namanya pabrik-pabrik ini cimanggu
loka yang Saya hapal disitu terus apalagi itu banyak sampai di Karawang itu nah
kebetulan kita itu lagi kena sector-sektor pabrikan maka kenapa itu tadi
pabrikan itu observ mungkin gak ketahuan ya sama pemerintah, itu juga satu dia
keluar lamar satu tahun lamar lagi dua tahun, terus settingannya UMR adalah
ring pertama udah tiga koma satu, ring kedua dua koma tujuh. Artinya apa kalau
kita tawarin BPLK sebulan lima puluh ribu untuk missal masalha flexi bisa.
Flexi adalah satu juta dua juta hingga tiga juta.”
Interviewer : “Menarik ya bu, hehe. Kita bukan hanya wawancara tapi
Kita juga belajar dari Ibu juga.”
Interviwee :
“Nah yang pasti ini satu nih,
baik itu kepada anak Saya baik secara lahiriah mengikuti pada agama maupun
secara umum jangan sesekali, tidak bisa coba lagi, tidak bisa coba lagi dari
sepuluh cobaan yang diberikan Tuhan, pasti ada satu yang akan goal. Jadi dari
sepuluh tempat yang Kamu datangi pasti ada satu yang goal dan itu yang terbaik.
Hai berdoalah kepada Aku niscaya akan Aku kabulkan. Seperti itu disebut
semangat.”
Interviewer : “Hehe.”
Interviewee :“Selalu smile
karena tadi ngobrol marketing, marketing adalah ada tiga tipe, satu mengucapkan
maaf jika membuat kesalahan, smiling membuka
pembicaraan dan terakhir kontak mata dan akan ingat. Jika kamu melihat Saya
maka Kamu akan terus melihat Saya. Itu tiga pegang sama Kamu. Itu tiga kunci
marketing yang Saya pelajari. Kemudian senyum, siapa yang tidak menyukai senyum
?mau marah pun tak jadi. Coba Kamu mau putus, Kamu kasih ketawa tidak jadi.”
Interviewer : “Hehehe
Interviewee : “Udah deh gak jadi deh, gak ada senyum kaya Dia. Mata
untuk melihat, permintaan maaf adalah kepribadian, catat itu ketiga itu. Coba
kontak mata, lima menit terlalu lama, coba tiga detik pasti dia akan ingat, oh
iya bu Ratna yang kemarin ya ?iya pasti dia ingat kamu kan.”
Interviewer : “Iya ya.”
Interviewee :“Oiya suaranya yaa.”
Interviewer : “Iya ya kunci ya kunci.”
Interviewee :“Gitu ya kamu gak
usah jauh-jauh coba aja saat kamu ngopi pasti ada ada aja kebiasaan dari orang
itu. Pasti ada kebiasaan dari tersebut, catat itu, seperti itu.Missal dia tidak
suka kopi coba tanyakan liburan, kita oancing, jangan tanyakan yang dia tak
suka.Ohiya kemarin bulu tangkis di kejuaraan. Nah seorang marketing harus tau
berita apa saja yang ngetrend pada saat itu terutama kurs dollar harus tau
tidak boleh tidak tahu itu sudah internasional. Kemudian hobby orang itu caranya dengan misalkan dia tidak suka bola jangan
bercerita bola.Misalkan dia tidak suka dan tidak menarik buat dia cari materi
kejuaraan spanyol tennis begini begini. Mungkin dia orang Indonesia banget,
oiya kayaknya rame banget ya Pak besok Arema mau main sama persebaya. Itu
langsung akan menjadi keakraban. Kalian coba anak muda, detikcom, liputan6
apalagi?”
Interviewer : “Aaa viva”
Interviewee :“Iya viva, dipasang kan di hape ? diinget gak?”
Interviewer : “Diinget sebagian.”
Interviewee :“Tetapi itu sebenernya mengingat ketika untuk seorang
marketing sedang berjalan. Apa yang sedang ngetrend. Di halaman depan Koran itu
apa? Seorang pemimpin, seorang direksi, sorang pejabat, seorang yang merangkap
manajer pasti adalah yang paling pertama adalah dibuatnyalah.Persiapan diri
sebelum berangkat. Dicarilah Koran yang bagus-bagus suara rakyat kah, tetapi
kalau Kita datang ke tukang warteg atau
restoran sunda ke daerah-daerah tajur. Kita mungkin sekarang cerita aduh
sekarang musim apa ya ?Nah harus dibedakan.Datang ke Ibu ibu shopping, bu
kemarin ada diskon di matahari nah sebagian lagi gak mungkin.Jadi Kita harus
bisa memilah-milah.Seperti itu.”
Interviewer : “Iya baik bu, terima kasih banyak atas waktunya,
motivasinya.”
Interviewee : “Iya tapi kan itu pada sarapan dan minum dulu kan.iya
nanti suruh pelayan diatas.”
Interviewer : “Iya terima kasih banyak atas waktunya, terima kasih
juga atas semuanya memotivasi banget.”
Interviewee :“Nanti kalu kurang silahkan datang ke rumah, memang ada
data kurang atau apa. Saya terbuka, tapi itu tadi liat kegiatan, sebenernya
Saya itu orangnya yang seneng seperti ini karena memang suka ngajar ya, apa
namanya. Tapi kan itu tadi kadang Sabtu juga ada tugas, hari minggu biasanya
juga ada kegiatan, seperti Minggu ini ada kegiatan ke Junglefest tapi karna
anak-anak gak ikut. Kan setiap akhir tahun ada gathering
akhir tahun dari BNI untuk pergi jalan-jalan, family gathering semua keluarga.Kadang-kadang gak Saya pake, kadang
Saya pengen ke Bali nih, jadi misalnya gak dipakai tahun ini nih tapi dipakai
tahun yang akan datang.”
Interviewer : “Makasih ya Ibu atas waktunya.”
Interviewee : “Iya sama-sama, Mbak Rere ya? kalo ini mbak?”
Interviewer : “Ame.”
Interviewee : “Oh yang kemarin ketinggalan tutup pulpen ya?”
Interviewer : “Hahaha iyaa, oiyaaa”
Interviewee : “Nah itu tuh.”
V.
Hasil
Penelitian
Dari data yanng
diperoleh melalui pengambilan data observasi dan wawancara, bahwa subjek dengan
posisi sebagai pemimin saat ini, berawal dari seorang teller dan meningkatkan kinerja dan memperoleh job enrichment melalui skill yang selalu dikembangan. Job enrichment yang diperolehnya saat
ini merupakah hasil dari loyalitasnya bekerja selama 30 tahun di BNI sehingga
telah merasakan banyak perubahan yang dialami dari masa ke masa.
Dari hasil
wawancara dapat dilihat bahwa telah banyak pula umpan balik atau feedback yang diberikan BNI kepada
Subjek yang membuat Subjek merasa hasur memberikan yang lebih pula kepada BNI,
dan menurut Subjek untuk mendapatkan suatu pencapaian karir dan pengayaan kerja
didalam Kantor BNI ini, begitu banyak tantangan, dimana didakannya pencapaian
dana yang harus terpenuhi, rapat kordinasi, EMS, IMS, dan quartal pencapaian
target. Dari hasil wawancara juga dikatakan bahwa Subjek hanyalah sebagai
lulusan SMA, namun pencapaiannya saat ini sangat Subjek syukuri, dan Subjek
terus berjuang dan bekerja keras, menurut Subjek yang terpenting dalam
pekerjaan adalah mau untuk belajar dan terus mengembangangkan kemampuan, karena
setiap orang mampu melakukan pencapaian-pencapaian dalam hidup, hanya motivasi
dan kemuan dari masing-masing individulah yang harus terus ditingkatkan.
Hasil dari observasi peneliti melihat
foto yang menujukan hasil pencapaian karirnya, dan juga terlihat Subjek dapat
berbicara serius dan juga bercanda pada waktu yang tepat, sehingga terlihat
karyawan tersenyum. Subjek mengemban amanah sebagai pemimpin dengan bersedia
naik-turun tangga untuk membantu karyawannya yang tidak mampu menangani
nasabah.
VI.
Kesimpulan
Dari apa yang
telah dikemukakan oleh Sungkit & Meiyanto (2015) Menurutnya Job Enrichment merupakan desain
pekerjaan yang melibatkan sejumlah variasi isi pekerjaan, tingkat pengetahuan
dan keahlian yang lebih tinggi, tanggung jawab dan otonomi yang lebih besar
untuk merencanakan, mengarahkan, dan mengontrol pekerjaan. Serta lima dimensi job enrichment yang dikemukakan oleh Hackman,
Oldham, Janson, dan Purdy (dalam Sungkit & Meiyanto, 2015) yaitu, skill
variety, task identity, task significant, autonomy, dan feedback from
the job itself.
Hasil yang telah
didapat dari proses observasi serta wawancara bahwasanya subjek merupakan
seorang yang telah berkarir selama 33 tahun di BNI, yang memulai karirnya
sebagai teller yang kemudian karirnya
meningkat sepanjang perjalanan karirnya. Pencapaian yang didapatnya merupakan
hasil dari job enrichment yang
terkait dengan dimensi-dimensi dari job
enrichment.
Pada dimensi
pertama yaitu, skill variety. Banyak
kemampuan yang subjek dapatkan dari setiap jenjang karir yang dirasakannya,
skill awal yang merupakan teller yang
kemudian bertambahnya kemampuan subjek ketika sebagai CS, dan terus bertambah
hingga sampai saat ini menjadi seorang pemimpin.
Pada dimensi
kedua yaitu, task identity. Subjek
melakukan penyelesaian pekerjaannya sesuai dengan ketentuan atau Standar
Oprasional Prosedur (SOP) yang telah disediakan oleh BNI. Subjek juga membantu
para karyawannya yang tidak mampu melayani nasibah yang mengalami keluhan,
Subjek membantu menjelaskan kepada nasabah sesuai dengan SOP yang ada.
Pada dimensi
ketiga yaitu, task significant.
Menurut subjek bahwa hasil yang didapatkan bukan hanya untuk lingkungan
pekerjaan saja, melainkan hasil yang diperolehnya berguna bagi lingkungan
sekitar hidupnya, berguna bagi mengajarkan kedisiplinan bagi anak, memiliki
hubungan atau relasi dengan orang banyak, juga dapat mengatur waktu keluarga
atau time managment dengan baik.
Pada dimensi
keempat yaitu, autonomy. Subjek dapat
mengatur pekerjaannya dengan kemampuan manajemen waktu yang dimilikinya, serta
dapat mengatur pekerjaan apa yang didahulukan oleh subjek.
Pada dimensi
terakhir yaitu, feedback from the job itself. Bagi subjek banyah umpan balik yang telah
didapatkan olehnya dari BNI, umpan balik seperti gaji, bonus, THR, uang cuti,
dan penghargaan masa bakti yang didapatkan sejak masa bekerja 20 tahun, uang
cuti besar, dan banyak penghargaan yang didapatkan olehnya dari hasil kerja
kerasnya bekerja di BNI.
Sehingga subjek
yang merupakan seorang pemimpin KCP BNI Tajur Bogor termasuk kedalam lima
dimensi tersebut, sehingga subjek merupakan pimpinan yang telah mengalami job enrichment atau pencapaian karir.