, Princess Bubblegum - Adventure Time

Daftar Blog Saya

Minggu, 03 Januari 2016

Softskill Psikologi Manajemen : Job Enrichment

PAPER PSIKOLOGI MANAJEMEN
“JOB ENRICHMENT PADA PEMIMPIN PERUSAHAAN”


KELOMPOK 6:
NO.
NAMA MAHASISWA
NPM
1.     
Amalia Nabila Sabrina
10513763
2.     
Andhika Dimas Anjasmoro Siregar
1B514936
3.     
Khalida Istiqomah
14513832
4.     
Nabiilah Khoirunnisa Lubis
16513251
5.     
Nurendah Tri Ramadhaniati
16513650
6.     
Regita Aldena
17513367

3PA01
UNIVERSITAS GUNADARMA
JANUARI 2016


I.          Job Enrichment (Pencapaian Karir)
Menurut Sungkit & Meiyanto (2015) Job Enrichment merupakan desain pekerjaan yang melibatkan sejumlah variasi isi pekerjaan, tingkat pengetahuan dan keahlian yang lebih tinggi, tanggung jawab dan otonomi yang lebih besar untuk merencanakan, mengarahkan, dan mengontrol pekerjaan. Sedangkan pendapat menurut Monczka & Reif Job enrichment menyediakan kesempatan bagi pekerjanya untuk mengembangkan diri dan merasa bermakna (dalam Sungkit & Meiyanto, 2015). Selain itu,  menurut Niehoff, Moorman, Blakely, & Fuller job enrichment juga membuat pekerja memiliki loyalitas terhadap organisasi (dalamSungkit & Meiyanto, 2015).
Sehingga job enrichment merupakan suatu variasi dari pekerjaan dimana para pekerja akan memiliki tanggungjawab yang lebih besar dan dibutuhkan keahlian yang lebih tinggi juga diberikannya kesempatan untuk mengembngkan dirinya dan menampilkan loyalitas pekerja pada suatu perusahaan.

II.          Dimensi Job Enrichment
Hackman, Oldham, Janson, dan Purdy (dalam Sungkit & Meiyanto, 2015) mengungkapkan bahwa job enrichment didasari oleh lima dimensi yaitu, skill variety, task identity, task significant, autonomy, dan feedback from the job itself.
A.       Skill variety menggambarkan pekerjaan yang memerlukan variasi aktivitas.
B.       Task identity menggambarkan penyelesaian pekerjaan yang melibatkan semua tahap pekerjaan.
C.       Task significant menggambarkan implikasi pekerjaan terhadap lingkungan luar.
D.       Autonomy menjelaskan tingkat kebebasan pekerja untuk mengatur pelaksanaan pekerjaannya.
E.        Feedback from the job itself menjelaskan umpan balik yang diberikan pekerjaan terhadap performansi pekerjanya.
Menurut Hackman, Oldham, Janson, dan Purdy apabila terpenuhinya kelima dimensi yang telah dijabarkan diatas maka, sebuah pekerjaan telah mengalami pengayaan atau pancapaian.
III.          Hasil Observasi
Kamis, 17 Desember 2015 pada pukul 07.15 WIB peneliti sudah berkumpul di depan kantor BNI KCP Tajur Kota Bogor, kemudian peneliti bersiap-siap melakukan observasi terhadap Subjek yang merupakan pemimpin di kantor tersebut. Tepat pukul 07.30 obsever mengamati subjek yang sedang morning briefing hingga pukul 08.00, Subjek mengenakan kerudung berwarna coklat muda, jas berwarna coklat tua senada dengan warna celana bahan slim fit yang dikenakannya, Subjek mengenakan baju daleman berwarna dasar coklat dengan motif bunga bergradasi warna antara merah muda dan putih, mengenakan sepatu heels berwarna hitam dengan corak berwarna merah serna mengenakan kaus kaki berwarna coklat terang. Subjek mengenakan name tag disebelah kiri dan menyematkan pin disebelah kanan, Subjek mengenakan kalung dengan rantai berwarna emas dan badul berwarna hitam, juga mengenakan jam tangan berwarna emas pada tangan sebelah kiri, dan gelang warna-warni disebelah kanan. Subjek mengenakan cicin baru berwrna hitam dan merah di jari manis dan tengah sebelah kanan.
Saat briefing berlangsung kedua tangan Subjek dimasukan kedalam kantung yang berada di jasnya, Subjek berbicara kepada bawahannya dengan menatapnya satu per satu. Namun ketika Subjek berbicara kepada bawahannya yang mebutuhkan interaksi non-verbal, Subjek mengeluarkan tangan dari saku jasnya kemudian melakukan interaksi verbal dan non-verbal. Subjek terlihat memberikan pernyataan yang jenaka sehingga seluruh karyawan tertawa bersama, sebelum melakukan penutupan briefing Subjek meminta salah satu karyawan untuk memimpin Do’a, setelah selesai berdo’a Subjek dan seluruh karyawan meneriakankata motivasi yang berupa selogan.

Selesai melakukan morning briefing Subjek masuk keruangannya yang hanya terbatas oleh kaca transparan, sehingga peneliti dapat mengamati dari luar ruangan. Subjek terlihat menggerakan mouse dan melihat ke layar komputer, terlihat pula seorang karyawam membawa buku tabungan dan meminta Subjek untuk menanda tanganinya. Subjek terlihat 2 kali masuk ke ruangan teller untuk memastikan keamanan dan kesiapan untuk melakukan transaksi, dan Subjek mengajak para teller berbicara yang tidak lebih dari lima menit, kemudian terlihat Subjek ke tempat printan, dimana terdapat kertas yang sudah banyak keluar hasil dari print dan membenarkan kertas yang tergulung.

Ketika karyawan sudah mulai transaksi, peneliti masuk kedalam ruangan Subjek, peneliti melihat sebuah pajangan hasil pencapaian yang didapatnya dari kantor yang sebelumnya. Peneliti melihat subjek mengerjakan tugasnya yang berupa tumpukan kertas yang haus ditanda tangani, Subjek juga terlihat membantu bawahannya ketika ada nasabah yang tidak mengerti dan tidak mampu ditangani oleh para karyawannya, baik itu teller atau customer service (CS). Bertepatan dengan bangunan kantor yang berbentuk ruko tiga tingkat sehingga Subjek harus naik dan turun ketika akan membantu CS. Selama observasi berlangsung hal-hal tersebut terjadi lima sampai enam kali untuk membantu CS ataupun teller, karena kondisi kantor masih sepi untuk didatangi oleh nasabah.

IV.          Hasil Wawancara
Wawancara dilakukan selama 1 jam 13 menit, pada hari yang sama dengan dilakukannya observasi, dimana wawancara dilakukan di kantor BNI KCP Tajur Kota Bogor pada pukul 10.00 WIB hingga pukul 11.13 WIB. Pengambilan data wawancara dilakukan dengan cara direkam dan mengambil data pada sebuah ruangan, setelah selesai direkam hasil dituangkan dalam sebuah verbatim.
Interviewer      : “Ya selamat pagi bu..”
Interviewee      : “Ya selamat pagi..”
Interviewer      : “Ya apa kabar?”
Interviewee      : “Baik..”
Interviewer      : “Tadi kesini hujan gak bu dari rumah?”
Interviewee      : “Oh.. Hujan kecil tapi itu apa ibu bawa mobil, jadi aman.”
Interviewer      : “Oh alhamdulilah.. Ibu emang rumah dimana bu?”
Interviewee      : “Saya di ciomas bukit asri”
Interviewer      : “Oh jauh juga ya dari sini?”
Interviewee      : “Iya jauh 8 km ya kalo dari kesini jauh-jauhnya”
Interviewer      : “Jauh lumayan”
Interviewee      : “Ya kalo kendaraan itu jadi aman”
Interviewer      : “Oh ya, lumayan kalo ga dianterin ya bu ya?”
Interviewee      : “Iya betul..”
Interviewer      : “Kalo misalnya mm disana ga ada BNI juga gitu bu yang lebih deket?”
Interviewee      : “Ada, ada.. Ada BNI Merdeka iya yang lebih deket”
Interviewer      : “Mhm..”
Interviewee      : “Ada Juanda”
Interviewer      : “Iya”
Interviewee      : “Terus ada juga.. Satu lagi pasar Anyar yang deket disitu”
Interviewer      : “Oh iya ya”
Interviewee      : “Pajajaran juga bisa lebih deket”
Interviewer      : “Oh iya..”
Interviewee      : “Surya Kencana ada juga”
Interviewer      : “Oh iya..”
Interviewee      : “Kemudian yang lebih deket lagi mm.. Kesitu sih”
Interviewer      : “Banyak juga ya..”
Interviewee      : “Iya banyak”
Interviewer      : “Tapi lebih milih disini ya bu?”
Interviewee                  : “Bukan milih kita ditentukan. Karena mungkin kalo saya itu emm.. Seluruh BNI sudah di kelilingi oleh saya”
Interviewer      : “Oh iya”
Interviewee      : “Dari mulai Dermaga, Cibinong, Citereup ”
Interviewer      : “Dari sembilan puluh tiga bu?”
Interviewee      : “Kenapa?”
Interviewer      : “Dari Sembilan puluh tiga?”
Interviewee                  : “Ah di Bogor Sembilan puluh tiga di Jakarta itu dari sejak delapan empat sampai sembilan dua jadi sebenernya udah masa-masa pensiun”
Interviewer      : “Oh iya..”
Interviewee                  : “Tapi bahkan saya mengambil fasilitas yang diberikan oleh BNI adalah eh.. Pensiun 50 tahun tetapi 54 sudah bisa mengambil pensiun”
Interviewer      : “Mm..”
Interviewee      : “Artinya adalah kita di bebas tugaskan bekerja, tapi tetap di gaji. Jadi makan gaji buta”
Interviewer      : “Hahaha”
Interviewee      : “Gitu”
Interviewer      : “Oh iya.. Ibu sendiri mm.. Sejak kapan ya ibu bergabung di BNI?”
Interviewee      : “Saya bergabung di BNI sejak tahun temen-temen belum lahir ya”
Interviewer      : “Hehe iya”
Interviewee                  : “Itu seribu, tepatnya tepatnya adalah 16 November 1981. Itu sudah di BNI, kemudian saya masuk pendidikan pelatihan itu kira-kira paling satu tahun karena dulu masih menjelang SMA”
Interviewer      : “Iya”
Interviewee                  : “Saya kan masuk Sma jadi ada eh.. Dilihat lagi karena saya punya program A2 sehingga disamakan dengan D3, kemudian pendidikan satu tahun kecuali kemudian diangkat langsung januari delapan tiga”
Interviewer      : “Oh..”
Interviewee                  : “Kemudian ada penyamaan lagi D3 dulu D3B lalu sekolah lagi dengan ah.. Pendidikan jarak jauh seperti UT, Universitas Terbuka”
Interviewer      : “Terbuka”
Interviewee      : “ Ya sampai setara dengan S1”
Interviewer      : “Mm..”
Interviewee                  : “Seperti itu, nah disana saya sebagai sekertaris yang berturut-turut itu dari tahun delapan puluh da dari tahun delapan puluh tujuh sampai sembilan puluh dua itu saya disana sekertaris ”
Interviewer      : “Sekertaris”
Interviewee      : “Gitu ya, ya sebelum nya eh.. delapan tiga ke delapan empat itu tiga job disitu”
Interviewer      : “Tiga job..”
Interviewee                  : “Job nya adalah jauh dari dulu, sekarang itu mungkin mungkin kalo di audit sekarang, saat ini sudah di gabung ya..”
Interviewer      : “Oh iya..”
Interviewee                  : “Menjadi customer service, dulu adalah information desk. Jadi sebelum orang itu kemana-mana dan ngapa-ngapain itu harus ke information desk dulu sebagai informasi perbankan gitu”
Interviewer      : “Iya..”
Interviewee                  : “Kemudian saya masuk ke PBO, Personal Banking Operation. Artinya apa? Personal Banking Operation adalah menangani seluruh transaksi yang ada di dalam negri”
Interviewer      : “Mm..”
Interviewee                  : “Misalnya pembayaran deposito rekening, pembayaran bunga deposito, pembayaran bunga deposito, terima uang dalam dan luar negri. Dulu semuanya masih manual. Jadi kita masih manual ada eh.. Namanya Pelayanan Personal Banking Operation tapi semua prosedur sudah, sudah bisa dilakukan di teller ”
Interviewer      : “Iya..”
Interviewee      : “Kecuali permintaan pembukaan rekening adanya di customer service seperti itu”
Interviewer      : “Iya..”
Interviewee                  : ”Nah uhhuk.. Berangkat dari itu saya disekolahkan IT berarti sampai uhhuk dengan ada yang dari Amerika dari kita Fisibis langsung ke online sistem”
Interviewer      : “Online sistem”
Interviewee                  : “Gitu ya, kemudian dari.. Sebelum itu lagi namanya itu ehh.. Kita itu ada tiga tahapan, tiga tahapan iya automatic terus langsung ke.. Icon ya yang terakhir itu pergantian jadi saya yang disekolahin ya saya sekolah itu sampe.. eeeh tiga, empat bulan ya. Dulu juga sekertaris disekolahkan enam bulan ehh.. abis itu jadi eh.. jadi saya tuh disekolahkan sekolah sampai bisa seperti itu karena disekolahkan sama BNI, dibesarkan sama BNI maka eeh.. Subhanallah gitu ya doa dari orang tua sehingga saya bisa ini bisa itu dan bisa disekolahkan oleh pure tidak pake uang. Oleh BNI sampai dengan mau menjadi sekertaris itu enam bulan pendidikannya, prakteknya adalah enam bulan untuk berdandan aja itu pada waktu pada waktu tiga bulan kita tidak bayar. Belajar makan, designer, body language, itu di eh wisma Antam kemudian di hotel wisma Nusantara pendidikan juga belajar minum es seperti apa, makan pakai serbet paakai apa, bagaimana, pake sumpit bagaimana. Bekerjasama 3 bulan jadi semua-semua di pelajari oleh sekertaris seperti itu, dari situ Sembilan dua hamil anak ke 2”
Interviewer      : “Mm..”
Interviewee                  : “Hamil anak ke 2 kakaknya Nure, hamil 3 bulan 4 bulan  tahun sembilan tiga tuh udah lahir”
Interviewer      : “Oh.. Pindah? Baru pindah ke Bogor?”
Interviewee                  : “Ya nah dari situ penyesuaian kami sendiri ga ada sekertaris karena kelasnya di bawah karena saya dulu di Jakarta di kebayoran yang sekarang deket Melawai dulu kebayoran baru namanya sekarang sekarang udah engga deket Blok M Plaza ya deket kedinasan dari situ  saya dipindah lagi ke Bogor, sudah dari teller saya langsung melonjak karena mungkin karena pengetahuan saya punya sudah mumpuni saya langsung jadi supervisi di costumer service itu dari sembilan pulu sembilan sembilan sampai dua ribu tiga nah itu pada saat saya jadi teller itu aja saya itu merangkap-rangkap jadi CS..”
Interviewer      : “Oh iya..”
Interviewee                  : “Jadi teller, kemudian dulu di pajajaran itu dulu mahasiswa-mahasiswa segala macem  di IPB, ada di Pajajaran sini mahasiswa IPB Pajajaran terus di KCU, kan dulu belum banyak..”
Interviewer      : “Iya..”
Interviewee                  : “Yang ada outlet-outlet seperti itu. Kemudian dari situ sembilan-sembilan sampai dua ribu tiga jadi supervisi di customer service langsung menjadi pemimpin di dermaga IPB dermaga dari situ dua ribu tiga sampai dua ribu empat, sementara sebelumnya adalah juga di IPB dari situ dua ribu tiga dua ribu empat sampai dua ribu lima, dua ribu empat akhir lah ya itu Warung jambu..”
Interviewer      : “Warung Jambu..”
Interviewee      : “ Warung jambu, pemimpin warung jambu. Dari Warung jambu lari ke Citereup”
Interviewer      : ”Citereup?”
Interviewee      : “Iya”
Interviewer      : “Wah jauh juga ya”
Interviewee                  : “Jadi pemimpin di Citereup kemudian dari Citereup langsung ke ehh.. Merdeka BNI Merdeka dari Merdeka ke Cibinong..”
Interviewer      : “Ke Cibinong..”
Interviewee      : “Abis dari Cibinong.. Kesini”
Interviewer      : “Oh..”
Interviewee                  : “Nah jadi sudah keliling namun demikian sebenernya yang Tajur kemudian yang itu kan apa namanya mm.. Pokoknya yang kosong-kosong itu sayan yang menempati, mengganti-mengganti tapi yang kepake itu yang saya tempati sekarang kemudian kita melebar lagi, lebih banyak ada yang lain di Dieng, yang di gunung Putri, ada Cileungsi, ada Ciliweur yak an itu banyak sekali jadi yang surken itu juga termasuk bagus itu kan pengalaman-pengalaman yang memang eh.. Belajar dari bawah, dari bawah sekali bahkan dari nol..”
Interviewer      : “Dari nol..”
Interviewee                  : “Mungkin ya kalo sekarang BNI itu eh.. itu D3 ya minimal mm.. Bisa setara tapi eh.. Lebih banyak pengujian yang kita memang saat ini penuhi, jadi setara D3 dengan S1 tidak dibedakan semuanya sama penggajiannya walaupun dia menjadi jadi CS ataupun di kasir gitu. Tidak seperti bank-bank lain misalnya D3 sekian seperti Mandiri, S1 sekian gajinyalebih gede. Itulah pengalaman saya..”
Interviewer      : ‘Jadi bener-bener dari bawah banget ya..”
Interviewee                  : “Dari bawah sekali dari ya dibilang, dibilag saya.. Saya di ajar, saya ijazah karena itu kan belum yaA1, A2 harusnya karena itukan lulusan A1 sampe B baru itu sesuai dengan D3 nah karena dari itu tadi jadi yang diterima adalah SMA nya..”
Interviewer      : “Mm..”
Interviewee                  : “Seperti itu jadi di BNI dulu itupenyesuaian-penyesuaian nya seperti pegawai negri sekarang jadi mahasiswa itu harus naik, mahasiswa-mahasiswa jaman dulu saya masuk itu 3B..”
Interviewer      : “3B..”
Interviewee                  : “Dulu ya.. Jaman dulu ya sekarang pegawai negri jadi dari 3B terus naik jadi 3A, 3A itu sudah harus sesuai dengan S1 makanya saya disekolahkan dengan eh.. Pendidikan S1 itu sampai lulus, harus itu. Jadi eh.. Ade-ade pengen lihat piagam saya itu segini..”
Interviewer      : “Oh..”
Interviewee                  : “Itunya apa ya nama nya ehh.. Bukunya ada semua itu ada. Inipun belum ada yang dimasukin di lamaran saya nah semua ini ada di rela saya, jadi di BNI itu ada ujian online sampai setua ini masih..”
Interviewer      : “Masih..”
Interviewee                  : “Survey apa itu saya paling suka dan paling banyak lagi yang dikerjain dari situ survey-survey itu tadi saya selalu mengisi ikut survey isi itu ada di forum kita sendiri, forum BNI. Siapapun yang bisa, yang apa.. Mengikuti-mengikuti ini forum kita kita sendiri, syaratnya adalah saya kepada anak-anak, dia datang ke kantor, absen, setelah absen, bertatap muka sambil buka ini dan harus wajib baca forum, karena apa? Itu berita terbaru update kalo, kalo kaya gitu highlight ya, jadi eh.. berita-berita news terbaru tetang apa ni ada apa ni ada program terbaru ngga..”
Interviewer      : “Update terbaru..”
Interviewee                  : “Ya.. itu kita punya namanya eh.. BNI forum tapi untuk karyawannya sendiri kita ada simulasi ya simulasi itu yang pemberitahuan”
Interviewer      : “Eh.. iya kebetulan kita kan mau wawancara tentang job enrichment.”
Interviewee      : “Mmm..”
Interviewer      :”Nah tentang pencapaian pekerjaan”
Interviewee      : “Mhmm oh iya itu kan kita pakai target”
Interviewer      : “Iya..”
Interviewee                  : “Itu berat sekali, jadi target nya itu ada berbagai macam target. Satu adalah pengukuran eh.. PKL, itu pengukuran kepuasan nasabah jadi di ukur, di ukur oleh apa, oleh standard layanan gitu..”
Interviewer      : “Iya..”
Interviewee      : “Jadi standard layanan itu tidak eh.. apa tidak boleh tidak, minimal-minimal yang dari mulai dia berpakaian..”
Interviewer      : “Iya..”
Interviewee                  : “Jadi dia couteller.. ya couteller itu standard dari PKL nah ketelitian, keakuratan pada saat bertransaksi kemudian dalam penampilan dari mulai berdandan, bersikap, kemudian body language nya dia terus ke greeting nya dia itu juga di ukur, pake apa? Kita adalah ada tiga. Satu dari IMS, jadi dari personal intern kita sebagai multi processor. Ke dua EMS, dari external yang kita beli yang kita bayar gitu. Ke tiga seperti MRI, itu kita tahu MRI adalah ilmu perbankan atau BUMN yang dilihat di dalam melayani gitu ya itu semua dalam perbankan jadi kita ada tiga tahapan, terus kapan dinilai? Pake web, kalo MRI itu pake web satu. Web satu adalah empat bulan sekali..”
Interviewer      : “Mmm..”
Interviewee      : “Jadi tiga kwartal. Kalo EMS dan IMS itu per semester..”
Interviewer      : “Per semester..”
Interviewee      : “Jadi per enam bulan sekali. Bagaimana caranya? susah untuk dinilai kalo MRI pake weight 1, weight satu adalah 4 bulan bergulir jadi 3 kwartal. Kalo IMS atau EMS itu penglengkap jadi untuk 6 bulan sekali. Bagaimana caranya? Itu dari mulai dari premisis, premisis adalah semua perawatan itu tidak boleh ada yang cacat, tidak boleh ada yang rusak , tidak boleh ada yang kotoritu bener-bener. Waiting desk itu harus sesuai misalnya brosur harus ada kemudian ballpoint harus hitam semua tidak boleh ada yang belobor, kaca harys clean desk, pekerjaan ini harus clean desk. Semua teller yang di belakang ukurannya pun itu diukur seberapa jauh teller harus, kalo perlu dia tidak boleh bangun, bangun tidak mungkin karena itu hitungan gitu, karena ada ukuran standar layanan adalah ketika beliau setor  ketika dia mengambil itu hanya boleh 1,5 menit  lebih dari itu sudah tidak layak dan kapan dia itu e… dinilai gitu, ya kalo di teller sejak dia ‘tingtong’silahkan mau transaksi apa? Nah itu sudah berjalan tapi kalo di e… kalo itu di mohon maaf itu di CS tapi kalo di teller sejak nunggu antrian karenakan jarang. Kalo di CS 1 orang harus 25 menit dan kenapa karena e… CS itu harus melakukan ini, harus melakukan prosedur. Nah… jadi adalah harus body language dulu melayani nasabah ‘selamat pagi bapak, silahkan duduk, saya dengan Ratna, mohon maaf dengan Ibu siapa atau dengan Bapak siapa, tujuannya membuka rekening apa.’ Nah kita harus e… kita belom tahu apa yang mau dia buka yang sesuai dengan nasabah itu adalah apa, produk apa, nah kita tawarkan taplus, taplus biasa yang standard kita harus menerangkan sampai selesai, sampai kepada e-bankingnya dari mulai minimalnya, bunganya kemudian setoran tetapnya, dapat bunganya kapan kemudian rekening apa namanya, saldo minimalnya, ganti buku dan lain sebagainya, sampai dengan penutupan rekening. Bankingnya adalah 30 harus sampai tuntas 25 menit, seperti itu baru dia diberi formulir kalo sudah setuju, sudah cocok maka yang membuat beliau lebih cocok yang mana nanti kita bias… kalo ada yang lebih bagus kita bias sampaikan taplus khusus tadi, kalo anak-anak mungkin dari paud sampai 17 tahun bias tapi anak khusus taplus muda, nanti kalo sudah kerja bisa taplus, ada guru-guru atau pegawai-pegawai biasanya TAPA, taplus pegawai itu lebih mudah lagi biasanya itu pake bunga”
Interviewer      : “Jadi Ibu sendiri itu udah pencapaian ada di BNI sendiri tetap ada pengawasan juga gitu?”
Interviewee      : “O… kita pengawasannya disini diintern kita itu namanya control intern, dulu ada namanya back intern atau CBO sekarang diganti control intern lagi kepada unit jaman dulu. Tahap kami ada beberapa kita dari control intern dulu, kemudian dari SPI itu dari Jakarta divisi dari divisi itu ada control dari FPI kemudian dari FPI kita khususkan , ditambah kita kemarin dikena AUCK, Audit Bank Indonesia itu udah semua dia pilih masing masing tanpa di beri tahu  waktu itu, jadi dia itu akan dating tapi e… tapi tidak tiba-tiba datang meminta rekening selanjutnya. Sudah benar atau tidak apakah disini rekening-rekening yang diluar dari pada bunga yang sudahLPS tiba-tiba. Karena kita lebih dari LPS yang menjamin sampai dengan 2 milyar adalah sampe dengan saat ini sampai dengan maret yang akan datang ini itu masih 7,5% seluruhnya, 7,75 seperti itu jadi kita itu selalu update dengan hal-hal yang seperti itu. Pemberitahuannya dari mana ? dari BNI pusat Jakarta gitu”
Interviewer      :“Ya itukan e… pengawasan untuk misalnya kayak rekening dan jumlah rekening itu, tapi bagaimana sih bu e… pengawasan dari pihak BNI iuntuk kayak job ibu gitu sebagai pimpinan dan itu ada pengawasan apa aja gitu?”
Interviewee      :“Job saya itu seperti… semuanya. Jadi mulai dari member harus diawasi dari mulai keakurasian. Jangan salah tiap-tiap paggi uangkita tidak boleh sama siapapun sama orang terdekat pun kita tidak boleh percaya apa lagi saya, jadi tetep kita periksa ulang. jadi sorehari misalnya ada pusat setor 1 milyar rupiah kita setorkan langsung ke Sudirman nganternya pake vendor, pake vendor , kemudian kita cek hasil dari sore hari dari yang besar standar baku yang tiap karyawan dilihat dari besarnya. Saya itu punya panutan itu 250.000.000 , nah harus maka kalau dibawah ini nilainya itu memuaskan dan saya… saya ambil dulu. Nah saya kebetulan ini semua dibawah seratus ini, uang kecilnya dari mulai 100.000 sampai yang uang kecil seratus rupiah itu harus ditulis sebagai performance yang baik.” (subjek mengambil buku)
Interviewer      :“Ini semua Ibu bikin sendiri?”
Interviewee      :“Bukunya saya bikin, saya paraf, uangnya mana gitu? Lalu setiap minggunya itu harus ada berita acara di hari jumat kenapa? Kalo ada apa-apa atau nggak saya sekiranya nggak masuk berarti ganti yang lain, mana datanya Karena setiapa pagi kita harus buka brankas mastet. Jadi master itu dibagi 3.pertama yang bawa kunci brankas, yang bisa membuka uang itu adalah Kuis yang piket kedua yang buka pintu ini taronya di sini nanti CS yang buka pintu, lalu masu  kepemimpinan master brankas itu saya jadi kalo keluar dari 0 selanjutnya gak bisa review dan itu sudah SOP tidak boleh di rubah-rubah gitu. Jadi gak boleh sama teller aja bu? No, tidak boleh atau  sama master safe? Tidak bisa itu harus di bag,i itu SOP-nya seperti itu sehingga tidak ada kejadian manipulasi dan lain sebagainya, dan memang sore hari dan pagi pun harus.Karena apa? Siapa tau saat saya buka kan saya hanya buka master saja, sudah buka masterkan saya keluar lagikan, mereka ngambil, CS ngambil peralatan dia sendiri ambil aplikasi deposito, ambil nepositarnya ambil dan lain sebagainya. Ngambillan mereka-mereka ngambil uang tetep harus kita perikas seperti itu kemudian, turunan lain pengamanan kepada password ketika password kita berikan ke orang tidak boleh, jadi harus out dulu karena, out dulu itu karena apa mungkin temen, hal-hal yang tidak diinginkan. Password itu wajib hukumnya dan kena sanksi ketika password itu diberikan kepada temannya atau begitu juga saya Karena semua punya kewenangan. Teller uang rekeningnya  hanya sampai 25.000.000 selebih dari itu harus ada urusan ke saya. 25.000.001 itu sudah, sehingga kalo saya lupa pembagian itu bisa saja disterilkan, itu dalam pengawasan yang dibiliang dengan WACAP, pengawasan mutlak itu dari ketelitian, keakurasian kemudian e… , kewaspadaan baik itu nasabah mau pun segala bentuknya. Nah… ini harus di pakai dan harus di aplikasikan didalam sekelas seperti ekonomi nasional itu terjadi insan bagi yang baik artinya apa, tidak bisa di sogok, harus layak dengan pekerjaanya, harus sesuai dengan kewenangannya, harus sesuai dengan prosedur SOP dan standar layanan yang sudah di tentukan oleh BNI. Intergritas juga pasti harus jujur itu peringkat paling tinggi, kalo tidak jujur tidak bisa jadi, kita tetap terapkan pada saat kita sector ini ke OPN per divisi pesanan dari Jakarta, kemudian disana ada uang palsu sebenarnya kita tidak boleh mengatakan palsu hanya Bank Indonesia yang bisa menyampaikannya, tapi diragukan kenapa bisa terjadi seperti itu? Perteller dari cabang mengaganggu karena apa yang bersangkutan itu mendapat uang jabatan 1 tahun sekali 1,2 , itu tiap bulannya 300.000 tapi tidak melihatnya cukup. Kalo saja watak-watak dia tanamkan dalam diri dia masing-masing tidak akan terjadi. Kenapa? Alat kita sediakan, UV disediakan, maksimal melihat sesuai syarat belum, tetapi tidak menutup kemungkinan selalu, selalu terjadi keadaan palimg setidaknya satu bulan sekali, 3 bulan sekali karena apa? Yang menyetorkan dari pom bensin uangnya macam-macamkan, ada yang dagang kelontong mau tidak mau, suka tidak suka keadaannya gitu”
Interviewer      :“e… tadikan kata tante e…. salah satu…”
Interviewee      :“Ibu ajah… (sambil tertawa kecil)”
Interviewer      : “Kalo salah satu tugas ibu tadi ada … keakurasiannya? Seperti yang sudah ibu sharing, tutup kantor gitukan. Nah itu e… akurasi itu tugas ibu itu membuat ibu berfikir puas. Puas … bentuknya ginikantadikan katanya ibu itukan pegang yg main passwordnya, itu kan pasti e… salah satu tugas yg lumayan berat juga kan ya bu nah itu membuat ibu tertekan atau malah membuat ibu termotivasi untuk diri sendiri?”
Interviewee      : “Jadi begini e… kita menghargai itu dengan niat sebenernya seperti itu. Apapun, seberat apapun itu pekerjaan kalo kita sudah mencintai pekerjaan tidak akan terjadi apa-apa menurut saya. Kenapa? Saya kerja orang lain baru dikerjakan kalo saya udah selesai, lalu setiap pagi itu harus ada reportnya, ini hasil dari teller kemarin, ini saya udah selesai saaat jam makan siang saya ambil, kenapa saya lakukan seperti itu? Apa bila ada kesalahan dalam melakukan pengimputan data segera diketahui sehingga tidak ada masalah yang nantinya tuh melebar, nasabahnya keburu komplain,  nasabahnya merasa tidak puas tapi kalo ketahuan segera kita perbaiki dan periksa kembali minimal tuh ada false report. Kecuali ada kesalahan pembayaran uang, ya. Itu menjadi tanggung jawab kita.Kenapa? Pada saat nasabah itu ngambil uang ternyata kurang misalnya satu juta. Makanya dari itu, teller itu kalau pada saat membayar kita sudah sampaikan pada teller membuat laporan ada dua. Buat kita satu yang panjang itu dan kemudian ke nasabahnya satu pada saat pengambilan seratus juta, ini seratus ribuannya sekian, lima puluh ribuannya sekian, ia setor uang masukin amplop taro tellernya. Karena apa? Kita punya di situ, a.. apa namanya bukan pengumuman ya, memang kita punya dari sana. Ketika nasabah keluar dari pintu di bawah di deket satpam tidak ada lagi terjadi komplein itu tidak kita terima, apapun alasannya. Kecuali ada lagi kecuali, Kecuali dia dari sini langsung setor ke BCA dengan hari yang sama,  kemudian dari BCA dinyatakan kurang satu banknya ada, namanya ada, usernya ada pada saat disetor kepada saya itu pake berita acara kita keluarkan. Dengan hari yang sama setor ke bank lain tidak kita terima ya tidak seperti itu.” (Intervieweesembari mengetuk meja dengan kedua tangannya)
Interviewer      : “Jadi kalau pekerjaan itu tidak membuat ibu tertekan.”
Interviewee      :“Saya itu mungkin karena sudah mengabdi dalam harusnya data semua yang baru,kalau saya karena ya saya sudah mengakar mendaging ya bahkan siapapun yang kerja sama BNI kalau misalnya tersentuh saja wah saya sudah duluan seperti itu. Dan mohon maaf saya itu nilainya memuaskan saya liat ya supaya orang percaya sama saya juga dulu rela supaya temen-temen juga mau tidak pernah nilai baik selalu memuaskan karena saya selalu ingin nasabah itu puas dan tersenyum keluar dari BNI dan itu saya ditanamkan kepada teman-teman. Saya dibuat center itu sejak tahun 2010 jadi center pendidikan anak-anak yang baru. Jadi orang kalau ketemu namanya ibu Ratna itu takut. Tanya itu anak saya. Saya dia sering kali mendengarkan briefing saya atau apa. Kenapa? Saya ingin membentuk anak baru itu menjadi insan BNI itu kayak itu tadi professional yang berbudaya kerja yang berintegritas yang orientasinya itu ke pelanggan jadi kenapa orientasi kepada pelanggan kepada apa, kenapa karena apa untuk menggali kebutuhan dia apa sih sebenarnya orang ini? kerjanya apa sih? Atau mungkin anaknya bapaknya gimana sih kerjanya? Ibunya sebagai apa sih? Dan apa yang bisa ditarik dari dia. Kemudian perbaikan tidak henti-henti tuh orientasinya adalah apa saya teller tapi saya ingin kerja ini Artinya dia harus mau belajar, sesekali minta kalau saya dia berapa udah diangkat nih coba kamu belajar, belajar brosur. Kok kamu nggak tahu deposito bagaimana itu kan. Itu sayang.. seperti itu. Tapi… yang saat ini pemimpin yang ada di bogor itu anak buah saya semua.” (sembari mengetuk meja)
Interviewer      : “Hm…”
Interviewee      : “Sehingga itu tadi mereka e… belajar dari A sampai Z itu dengan saya. Jadiseperti itu. Memang kalau saya mau keluar dari Bogor mungkin sudah jadi apa. Tapi karena saya lebih kepada keluarga, saya tidak membutuhkan hal seperti itu yang penting ilmu saya terpakai untuk orang banyak, saya kerja nyaman, saya kerja seneng, lalu …. sama siapa itu aja. Nggak mikat kok untuk kerja seperti itu jadi seperti itu. Saya selalu ingin membentuk dan begini dek yang jadi nilai dari teller dari CS dari pemimpin itu adalah saya mendidiknya menjadi insan BNI yang betul-betul. Boleh.. Boleh ditanya sama semuanya apa mereka. Dan saya paling tidak suka dengan orang yang tidak disiplin. Itungannya satu kali, dua kali, tiga kali, panggil diskorsing sama saya diskorsing. Bikin berita acara bagian ini, di atas materai nggak satu dua, pemimpin yang sekarang. Itu aja. Itu. Jadi ini adalah sebagai pemimpin bukan hanya sebagai dia bisa melayani nasabah, bisa ngelengkapin managerial managerial kepemimpinan, leadership. Itu harus. Seperti itu.” (terdengar suara knalpot motor)
Interviewer      :“e… iya.”
Interviewee      : “Silahkan. Silahkan lagi, iya. Ayo nggak apa-apa, apa sok.” (tersenyum)
Interviewer      : “e… kalau misalkan kalau ibukan suka rapat-rapat gitu nggak sih sama—”
Interviewee      : “Sangat. Sampe pagi malahan. Saya kasih tahu, nih ya. Rebo pertama adalah hari buku. Rebo kedua adalah hari penyeliat pemimpin seperti siding pemimpin. Minggu ketiga adalah pengajian atau ceremony. Minggu keempat, kembali rapot namanya, rapat koordinasi pemimpin dua kali. Itu ini sendiri, ini di Bogor. Kemudian, pelatihan lalu seperti saya kebetulan sudah menggantikan pemimpin di KCU jadi sebagai e… pemimpin apa ini ya, kegiatan. Pemimpin CEO ya jadi e… apa ya namanya pembinaan ya e… di atas pemimpin … itu ada pemimpin pelayanan. Jadi saya tidak jarang pulang jam tiga pagi. Rapat di lantai 2 dengan direksi itu pulang jam 1 malam, kadang-kadang kita ngaret. Kalau ngedrop saja sampai jam 3 pagi. Jadi buat saya itu tadi, mungkin mungkin juga maaf-maaf saja mungkin juga anak-anak saya sudah besar, dididik  sudah berusaha dari kecil seperti itu, mamanya mencintai pekerjaan lebih dari segala-galanya, seperti itu. Oh.. dulu teman-teman belum lahir. One to key dulu. Denger gak one to key. One to key adalah di mana saat sulit berubah untuk kepada e… IT. Itu kita harus datang di atas jam 12 malam hanya menunggu sampai pagi, kalau one to key itu system kita berakhir. Saya sudah jadi pemimpin waktu itu. Nah jadi, e… kita ketemu dengan pekerjaan kita. Kemudian kalau itu memang ada heeeh sedikit itu jadi sulit, merusak kepemimpinan, menurut pandangan kita sendiri. Harus seperti itu. Lanjut mangga.”
Interviewer      : “Kalau misalkan di rapat-rapat dengan pemimpin-pemimpin gitu,e… biasanyasuka ada masalah-masalah yang muncul nggak sih bu?”
Interviewee      :“Sangat. Dalam penyelesaian masalah. Misalkan target, semua target tidak akanada yang sama terutama DPK, dan DPK adalah dana pihak ketiga. Dana pihak ketiga itu tergantung jadi tiga. Ada giro, ada deposito, ada tabungan. Yang dibilang dana murah adalah tabungan dan giro. Ini yang harus kita serahkan. Harusnya gimana. Nah yang dipegang oleh siapa? Oleh BNI itu oleh pusat sama mungkin buat operasionalnya, itu BPK. Deposito adalah dana mahal. Kenapa? Karena kita harus bayar dengan bunga mahal di atas 4% dan sebagainya. Setiap e… target, setiap prospek itu lain. Sehingga kita harus mengawasi maka diadakan rapot. Rapat koordinasi nasabah mana yang kita support, nasabah mana yang harus kita teliti, nasabah mana yang harus kita… follow-up. Nah itu. Mohon maaf, jadi kalau orang tadi itu, Ibu Ratna yang paling bawel, Ibu Ratna yang paling mungkin mohon maaf ya di BNI-BNI itu ada laporan, nggak pernah saya jadi back-up, saya selalu di depan. Sehingga kalau temen-temen rapat, udah Bu Ratna, Bu Ratna aja yang bicara yang harus dibicarakan. Kadang-kadang pemimpin itu apa, mungkin pimpinan bisa gampang bicara, bisa aja seperti itu. Dalam waktu berapa jam atau mungkin berapa hari berapa bulan bisa gimana sekian orang. Saya buktikan, seperti itu. Dan Alhamdulillah itu tadi, di tempatkan di mana saja target saya kesampaian, Alhamdulillah gitu. Jadi di situ adalah kepiawaian kita kepada nasabah untuk menggali kebutuhan itu tadi ya, gitu. Jadi setiap target memang bermasalah. Bermasalah karena apa? Deadlinenya itu Januari sampai Maret, ya. Seperti itu tadi, kita itu kalau pemimpin berbeda ada yang pemimpin kerja dalam setahun hanya 4 bulan. Kenapa 4 bulan? Maret, Juni, September, Desember. Selebihnya selesai. Kalau saja tidak minta waktu ke saya, saya itu mobile orangnya. Ke sini ke CS A biasanya nggak ada ini misalnya, telepon nasabah kasih produk-produk baru seperti kadang ada BNI yang emas dan lain sebagainya. Berapa yang harus ia simpen tapi harus preksa. Apa namanya preksa? Yang harus activity dari online. Uang. Nggak boleh yang dipake di sini. Seperti itu. Kemudian dalam rangka mau natal tahun baru, kita sudah data siapa yang harus didatangi, kita harus cerdik pemimpin, karena apa kalau tidak begitu mana mau nasabah nyimpen uang, seperti kalender seperti apa sih kan segera. Jadi saya itu nggak ada waktu apa sih namanya mungkin orang baru ngerjain ini, saya kemarin sudah selesai. Tinggal recording yang gunanya untuk pencatatan tiap hari. Nggak ada namanya saya nunda, sampai numpuk pekerjaan. Harus selesai. Dan itu menjadi suatu kerja saya. Inshaa Allah kalau memang ada yang ditanyakan saya jawab, ada yang kurang puas boleh ditanyakan.”
Interviewer      :“E… bu, sambil nanya, ya.”
Interviewee      :“Boleh-boleh.”
Interviewer      :“Emm… buat memperjelas aja, jadi e… kalau boleh tahu jabatan ibu apa nih?”
Interviewee      :“Pemimpin cabang pembantu lah ya. Seperti itu.”
Interviewer      : “Dari lihat pengalaman ibu, terus sampai ke sini itu menginspirasi banget. Terus
yang saya pengen tahu itu apa sih bu skill yang dibutuhin buat ibu biar bisa nyelesain tugas seorang pemimpin. Itu apa? Perlukah komunikasi, itu kan penting banget.”
Interviewee      :“Banget.”
Interviewer      :“Itu apa aja kira-kira skill yang perlu?”
Interviewee      : “Sebenarnya, untuk seorang marketing, itu adalah satu kepiawaian bicara. Adadata. Karena kalau memang lahiriahnya ia suka bicara, karena itu belajar  tidak bisa kayak yang piawai lahir, yang sudah dasarnya orang itu dilahirkan untuk orang yang banyak omong. Kamu harusnya bisa. Kamu orang batak?”
Interviewer      : “Iya.”
Interviewee      : “Itu harusnya bisa. Temen saya itu kebanyakan orang Padang dan Batak. Dan diabisa dan bersaing sama saya. Saya itu presentasi masalah marketing. Kenapa? Sebenarnya saya itu orang Sunda. Orang Sunda itu jarang, kebanyakan Batak dan Padang. Itu yang.. kenapa? Saya itu punya pembelajaran seperti itu pada saat, e… pendidikan itu semua kebanyakan orang Padang dan Batak. Kita belajar dari situ dan kita jangan malu-malu, itu. Seperti itu. Kemudian e… seorang marketing harus menjadi sales semua, CS harus juga bisa, Teller juga bisa jadi sales dan belajar.”
Interviewer      : “Iya, iya.. (sambil tertawa kecil)”
Interviewee      : “Kepo bukan sih?”
Interviewer      : “Iya” (sambil tertawa kecil)
Interviewee      : “Kepo ya bahasa sekarang, terus satu itu. Kedua kita tuh banyakmembaca, promosi-promosi itu dibaca, terus belajar dari yangkecil, contoh kaya gini kamu ke temennya, hei disini ada itu lohjadi kuping itu selalu dipake, ada pengumuman apa datang gimana cara dia menjual, gitu ya? Gimana cara menjual, apayang disampaikan, produknya apa, terus dia detail ga? Karena seorang marketing sejati adalah secara detail dia akan menerangkan dari A sampai Z jangan lupa, sampai dengan tempatnya, namanya, tokonya, dan lain sebagainya, tempatnya pun gimana terus produk itu didesainnya seperti apa, bagaimana, gimana cara menyampaikannya, kemudian me.. apasih kewajiban mendapatkan gimana caranya, oh kayanya orang ini pegawai contohnya aja disini saya ya RSUD kok belum ini, RSUD tuh apa sih? Rumah sakit. Rumah sakit apa sih? Jadi kamu tuh pikiran skema itu sendiri, bikin skema sendiri, ini rumah sakit, tuh ya, tet tet tet tet, saya sampaikan ya, ini rumah sakit, syarat kerjanya sekarang misalnya saya tuh udah 25 milyar itu duluan 1 juta rupiah,ya ini RSUD , RSUD apa sih? Rumah sakit pemerintah, artinya rumah sakit pemerintah masuknya kemana? Kabupaten. Kenapa saya bilang-bilang kabupaten? Kabupaten disini dana otonomi daerah, paling banyak uang. Bodoh kalo kok cabut di kotamadya. Saya di kotamadya sudah, di kabupaten sudah, tapi yang gampang adalah di kabupaten, kenapa? Itu adalah pendapatan daerahnya banyak, yang sekaran banyak di korupsi”
Interviewer      : “Iya”
Interviewee      : “Nih saya kasih tau, ini RSUD kabupaten. Kabupaten, RSUDdapet uangnya dari mana sih? Kerja samanya dimana? BPJS. BPJS punya siapa sih? Pemerintah. Mewajibkan apa sih sama perusahaan-perusahaan? Adalah ikut BPJS, askes. Nah, terus si RSUD ngadakan eh BPJS kamu kerja sama siapa? BNI, Mandiri, BRI, tapi yang jalan hanya BNI dengan BPJS. Sekalidia bikin berita acara untuk pembayaran orang-orang yang pake BPJS dari RSUD itu minimal plus minus saya  dapet uang 9 M saya delete ini. Jadi kita harus tahan seperti ini, Garmend. Garmend dimana sih ambilnya? Pegawainya berapa sih? Gajinya berapa sih? Sekarang dananya dimana sih? Gajinya bayar pake            apa sih? Terus apa sih yang dia dapet? Yang dulu apa sih? Seperti itu, tanda tangan saya di Unitex. Berapa tahun disini, di Unitex. Unitex kamu tau ga?”
Interviewer      : “Tau”
Inerviewee       : “Unitex disitu”
Interviewer      : “Ayah saya dulu kerja situ”
Interviewee      : “Hah?”
Interviewer      : “Ayah saya dulu kerja disitu”
Interviewee      : “Dulu?”
Interviewer      : “Iya”
Interviewee      : “Dulu direkturnya orang je.. Jepang. Jepang, bawahnya itu adaPak Heru, keuangannya ada Pak Suki. Ini berapa kali saya kesitu sebelum beliau, saya lari ke koprasi, kopra namanya, kopranya dana sekarang ada disitu. Dia ngambil gaji npp, kenapa npp?Karena biayanya seribu rupiah. Saya tanya, berapa atm yang ada? Katanya, ya memang susah akhirnya harus begini harusbegini. Saya masuk, cari berapa BNI atm nya disini? Dari enteksampe pagi ini apa sampe hari ini. Harus begitu, jadi kompetitor bank pesaing itu harus kita tonjolkan supaya lebih. Akhirnya,sekarang dia berpikir, satu, dua, tiga, sekarang sudah pembukaan rekening 200 lebih dari Unitex saya dateng lagi ke Pak Suki.Pak, begini begini begini. Dia udah tawarkan Mandiri tiga ribu,ee.. Niaga tiga ribu. Cari Niaga disini dimana? Saya bilang, ada satu, ada dua, ada tiga. BNI dari mulai Gombong sampe sana       kesini berapa? Tapi Bu Ratna tolong dong jangan lima ribu, sayaminta lima ribu, itu adalah tahta karena apa kalo kurs biasanya sepuluh ribu kan?”
Interviewer      : “Iya”
Interviewee      : “Kemudian, OK fine saya bilang. Ngobrol, ngobrol, ngobrol, sayalari. Itu jadi seorang marketing, lari, siapa ya yang berkepentingan disini nih, masalah ini, saya kenal, dulu diwilayah, Ibu Azizah pdm, itu adalah tempat prora. Insen, iyakan? Divisi produk ini, lari, Bu Azizah hei gini, gini, gini. Heimas ada namanya produk ini oh ada tiga ribu, lari lagi, apabarulah saya presentasi gitu. Sebelum saya npp, seharusnya saya MPP itu adalah November, tangal 28 diperpanjang sampeDesember supaya dana” (terdengar suara kendaraan)
Interviewer      : “Iya”
Interviewee      : “Akhirnya, kita duduk barengan lagi. Kata pemimpin, tolongdong Bu Ratna, tolong dong Bu Haji, sampe Desember aja biarnanti bonusnya sampe Desember”
Interviewer      : “Hehehehe” (sambil tertawa)
Interviewee      : “Sebenernya buat saya, insen-insen itu tidak dapat mba dengan dijual, cuma kan saya namanya orangnya berbagi, ayo makan,saya menjual bass juga saya dapet box. Saya ketanah suci umroh, itu dapat uang dari fee, fee, uang pas. Makanya, apakah saya terus diam dirumah? Mau diam? No. Tidak. Saya akantelpon, saya jadi sales yang dari jam dan saya dibayar untuk makan. Jadi konsultan? Ayo. RSUD bisa saya suruh ngajaruntuk pelayanan? Iya. Tunggu, sampe saya tidak bisa. Tapi ternyata, saya konsultasi dengan divisi yang cp ke pegawai tidak boleh selama npp, kerja di tempat lain, jadi konsultan, kerja apa pun tidak boleh, jadi tapi kalo diam dirumah untuk berpikir. Untuk membuat analisa mana pekerjaan yang kita tadi, kepala pindah modalnya belum ada hahaha gitu mba, jadi kepo, nanti kalo sudah kerja htp. Misalnya sekarang psikolog, psikolog kenapa tidak itu, banyak pekerjaan psikolog. Satu adalah dia tidak bisa insultan, oh mungkin paling tidak ee.. pekerjaan-pekerjaan yang menyangkut kepada HRD misalkan jadi konsultan misalnya”
Interviewer      : “HRD?”
Interviewee      : “Iya, iya HRD maksud saya di HRD. HRD atasan saya dari sinijuga ada Ibu Citra itu bisa naik di operasional, dia terus semangat pengen jadi operasional, jadi bank itu menerima siapapun, itu bisa apa pun dilakukan, jadi ga usah kecil hati duhduduknya harus tegak, no jadi bebas siapa pun bagi kalian punbisa, apa pun bisa asal pinter nomer satu adalah kemauan niatharus diwujudkan semua orang punya cita-cita semua punya harapan tapi kalo tidak dengan kerja keras dan niat itudisampaikan runtuh keinginan kita. Gitu, jadi jangan lihat dariharta jadi kita harus berpikir punya apa sih? Saya tanpa modal misalnya tanpa modal misalnya ibu punya apa ya punya ehemangnya hina jual-jual motor? Awalnya dari situ misalnyakamu punya motor oh motor gue jelek nih nah bla bla eh si ini punya motor loh gini, dari kecil kan nyambung lagi misalnyambung lagi oh kalo gitu gue harus punya ini nih oh gue jual apa ya gimana kalo jual beli mobil sambil cuci mobil nah ada istilahnya kesitu terus kalo sudah nanti cuci mobil cuci motor ehoh ponakan gue kayanya bisa masak nih bikin lagi terus oh ini temen gue nih kayanya pinter main internet terus kalo ga salah bapaknya juga kerja di Telkom, jalan internet itu loh wawasan seperti itu. Sekarang gaya-gaya kan anak muda liat yang situs yang ini google-google tau, didata ga? Cuma dibaca. Betul kan? Dibaca kan? Tidak dipungkiri mereka pinter jual pinsil pulpendari mana masuk di internet. Oh iya pinsil padahal sama aja pinsil yang dijual dibodohin tuh sama itu. Betul ga?”
Interviewer      : “Bener, bener, bener” (sambil tertawa kecil)
Interviewee      : “Baju bagus, terima, ga taunya udah di pake melar itu, kenapapercaya sama yang begitu? Seperti itu. Mau diapain, tidak tidaksedikit maksudnya perempuan-perempuan seperti itu tapilakukan dan dipikir, sekarang gini ya itu yang kamu ambiladalah ilmu samurai. Tau ilmu samurai? Jadi ada buku, buku itusetiap latihan 200 mohon maaf udah ada tiga, itu sampai satugini semua ada di Cirebon jadi ilmu samurai ini kita tadinyaterlalu bersilau dengan orang lain kita takut dengan orang lainberjualan iya toh? Jual kesono sini terus kan kalo kalo apasamurai itu kan panjang, panjang dan dia bisa kesana kesiniterus terakhir adalah bluktup. Bluktup artinya apa? Dia sudahmantap disitu sebagai ee ya kalo misalnya dia sebagai penjual yapenjual kalo sebagai dia ee perusahaan, perusahaan. Tetapiawalnya itu sudah di bluktup. Katakan kita punya perusahaan Adia jalankah, pemakai kah atau dia yang restoran kah atau dia seorang yang bikin perusahaan jatoh? Jangan berharap satu tahun itu ada untung, kembali pun tidak akan mungkin, harus ditelusuri. Jangan berpikir itu sepeti itu, itu kalo pengusaha. Kenapa saya lebih kepada pengusaha? Pengusaha itu dagang bebas tapi bukan berarti semau gue, ga punya duit ga jalan salah maksudnya bebas dalam arti artinya berinteraksi kalo saya dibatasi sama BNI sudah sesuai dengan standard sesuai dengan produk yang ada di BNI, adapun lebih lagi misalnya asuransi tapi kredit ee.. kredit ee.. itu rumah, kuliah, seleksi, dan lain sebagainya hanya sebatas itu saya bisa ga jual mobil? Saya bias ga jual tanah kalo ada yang Bu Ratna tolong dong ada tanah yang ini nih rumah saya disini ukurannya segini. Ga bisa kan?tapi ini jalur ini bisa, bisa makan bareng, bisa ngobrol, segala macem, itulah seperti itu. Jadi hal-hal seperti itu ilmunya sudah ada, sebenarnya dasarnya sudah ada, hanya tinggal mengalplikasikan saja, gitu mas.  Ayo, kita bikin usaha, ahahaha. Sebarnya tidak ada yang susah kalau kta mau belajar dari apa saja. Dibilangin saya lulusan SMA dan BNI membiayai, dan saya bersyukur sama yang maha kuasa bahwa saya sampai seperti ini, juga doa dari orang tua. Karena, satu, juga termasuk kamu. Kamu sama orang tua atau pisah?”
Interviewer      : “sama orang tua.”
Interviwee       : “Nah, bagus. Biasanya temen-temen saya dari batak itu gak boleh pulang kerumah. Betul engga itu?”
Interviewer      : “Iya bener, hahahaha.”
Interviewee      : “Gitu lah saya punya teman orang medan. Saya gak boleh pulang Rat, gua tuh kalo pulang ke Medan hrus jadi orang dulu. Artinya pa, dia hidup sendiri, padahal dia kerja di BNI dia jualan yang lain padahal kerja di BNI, engga malu jaman-jamannya kita itu, sekarang gengsi,  kalo liat hp orang lain apple, saya harus apple, kata siapa? Kau tau ini BB tahun berapa ini?”
Interviewer      : “2008 atau 2010”
Interviewee      : “Sekarang tahun berapa?”
Interviewer      : “2015”
Interviewee      : “Cacat engga?”
Interviewer      : “Engga.”
Interviewee      : “Bagaimana cara ita memakainya. Seperti itu, jadi kalau menurut saya adalah segala sesuatu anak buah akan berhasil apapun itu dengan mengarahkan, mengayomi, disaat dia seperti ini, kita begini, kalo ada yang kurang cerdas, kita kasih tau ini begini, ini begini, diajak ngobrol begini. Misalkan nasabah kartu kredit, susah nih, kata siapa? ajak ngobrol nasabahnya, gajihnya berapa, semuanya pasti bisa. Kalo awalnya jadi sales kartu kredit, yaudah jalanin, awalnya dari situ. Kalo jadi lakui-laki mah gampang, sambil kerja, apply sekian, dapetnya sekian. Tapi kamu dari situ beru merangkak, jadi sales itu, gaji iya dapet insentif iya. Anak buah saya dapet 1M dari nasabah BLPM, keuntungan untuk BNInya juga dapet. Tuh seperti itu, jadi pada awalnya sulit memang, untuk percaya pada produk asuransi, kartu kredit, ooh nanti saya jadi boros, iya bu, tapi bisa dicicil bayarnya, sekian kali. Terus aja sampai ibunya menjadi tertarik. Ada lagi?”
Interviewer      : “Eeh, iya bu, kan ibu selama ini sudah berkiprah lama di sini, sudah bertahun-tahun merasakan asam garam.”
Interviewee      : “Mudah-mudahan ahahaha. Tapi udah diperpanjang selama satu bulan, diminta untk sampai desember.”
Interviewer      : “Tadikan ibu sudah bilang, kalau penilaian ibu memuaskan.”
Interviewee      : “Oiya, kalian mau liat ya.”
Interviewer      : “Eeh, iya bu, terus apa feedback dari BNI? Eee, apa yang udah BNI kasih kepada ibu, selain yang tadi ibu bilang juga kalau BNI sudah memberikan feedback yang besar kepada ibu, dan sekarang BNI semakin heban kan ya gitu. Feedbacknya apa aja gitu bu?”
Interviewee      : “Dari BNI yang pasti penghasilan, pertama kali itu dulu Rp. 80.000, terus dapet uang cuti besar tiga kali gaji total cash. Dengan citu besar dan gaji  empat kali total cash, 25 tahun kerja itu mandapatkan dua kali total cash, kemudian ibu 30 tahun kerja di BNI mendapatkan tiga kali total cash, selebihnya itu adalah bonus atas pencapaian target dan kerja keras kita. Pengen punya mobil, bisa kebeli mobil, pengen punya rumah, bisa kebeli rumah, untuk kesejahteraan pegawai BNI memberikan fasilitas pijaman UMG (Uang Muka Gaji) yang mana bunganya sangat kecil yaitu 1% pertahun. Mas tahu rumah saya yang di gunung batu yang saya kontrakin itu, 15 tahun saya mencicil, saya punya suami, suami saya tinggal masuk, jadi saya punya rumah itu dapet dari BNI, Selebihnya adalah penghargaan-peghargaan dari BNI yang lebih dari itu. Jadi itu tadi kalau tidak sayang dan tidak cinta tiak akan seperti ini. Tapi itu tadi saya itu sudah menyatu dengan BNI, sampai ada yang ngegores aja sedikit urusannya dengan saya, kan gitu. Samapai yang akhirnya adalah kita bisa membawa kedisiplinan yang ada dikantor diterapkan dalam kehidupan rumah tangga, mengurus anak yang baik, kita haru punya program dari mulai tidur sampai dengan bangun tidur sampai pulang lagi kerumah, kemudian saya berangkat jam segini, sampai jam segini, diajarin ke anak-anak. Jadi banyak, bukan hanya untuk kepentingan kantor saja tapi untuk kepentingan pribadi, gitu loh. Tutur kata dan bahasa harus santun, karena di BNI untuk mengangkat telepon itu tidak boleh malas, tetap untuk memberikan pelayanan. Kalo mau tau, saya di kantor Juanda di KCU, sengaja itu saya mengetes. Jadi kalau saya memberikan pelayanan itu total, melakukan apa yang memang seharusnya. Waktu saya ke Sudirman mengadakan rapat Saya ketemu dengan Raja Tampubolon, saya sudah bertemu orang itu udah dua kali kemarin ketemu, hai Ratna, lu udah jadi apa sekarang, saya menjawab, masih seperti dulu, tapi engga boleh menjadi seperti dulu harus menjadi seperti sekarang kata orang itu. Maka dari itu, saya selalu, saya, hari ini, disini,seperti ini, harus smile, tersenyum, menjadi lebih baik. Harusnya kamu itu orang batak, mengucapkan satu, biasanya orang batak itu kalau berbicara sulit untuk diberhentikan. Tapi kalau kamu meberhentikan saya engga bisa kan? Dari mana harus mulai berhenti, selama masih ada yang ditanyakan, selama masih ada yang harus saya sampaikan, saya sampaikan. Untuk kedepannya BNI akan melayani kinerja dan pelayanan, harus memahami dan harus melakukan yang terbaik utnuk BNI. Dalam melayani itu juga harus yang betul-betul membuat nasabah nyaman. Memang BNI mungkin pelit memberrikan cash back, untuk memberika itu sangat banyak perhitungannya. Jangan lupa untuk setiap bank itu memiliki perbedaan, karena banyak penipuan dan juga tabunga-tabungan bodong. Untuk melakukan itu harus memiliki persetujuan dari pemimpin, bahkan kalau untuk melakukan sumbangan, untuk pembenaran jalan dan lain sebagainya, harus memiliki pertimbangan dari direksi langsung. Saat ada pembukaan giro dan mengaku bahwa kenal dengan direksi, tetap harus konformasi kepada direksinya, karena bilang dari yayasan, yayasan itu bermacam-macam, bisa untuk masyarakat kecil, untuk pembenaran daerah, seperti bansus, sekarang banss udah kurang bener di daeran cigombong sini. Uang ini tuh, dipake sama DPR kemarin itu untuk bangun sekolah, seperti itu.”
Interviewer      : “Ehehe, menarik bu.”
Interviewee      : “Hem menarik.”
Interviewer      : “Hehehehe ini justru memotivasi Kita ya, rasanya masih pengen banget yang  mau sharing bareng tapi karena takut ngeganggu waktu kerja Ibu juga
Interviewee      : “Sebenernya engga, yaaa kebetulan jugaa ya jadi gini Kita juga berupaya ingin membuat teman-teman besok seperti Saya juga nanti. Kalau perbankan rata-rata  ini saya rata-ratakan share di sini, di Bogor Kota atau Kabupaten, Kabupaten Kita gede share-nya adalah dua koma lima sekian Kita tertinggi. Disini juga besar mmm ke ke daerah ya, kalau tanggal satu sampai tanggal lima belas ini rame dari semua perbankan, tapi jangan disamakan dengan BRI, jangan disamakan dengan BP BPD, jangan disamakan dengan satu lagi, ini penerima pajak khusus dari pemerintah ini penerima-penerima pajak daerah kalau ini BRI adalah pajak PP pasal 21,22, 23 artinya apa petunjuk penjualan dan pembelian barang terus ada yang namanya aaa pajak yang pakai US Dollar pajak yang dipakai orang asing nah ini kebanyakan engga mau datangnya sini, datangnya ke BNI sebagai persepsi kita tapi induknya bank adalah ini. Kalau ini lebih kepada PBBK, itu pemerintah sudah membagi sector-sektornya tetapi kenapa orang masih saja banyak, coba lihat tiap jam, pajak adalah penutupannya tanggal 10, 20,30 lebih dari ini dia denda dan harus ke kantor pajak setempat itu ke BNI jadi dia harus bayar. Jadi kenapa Saya bilang tanggal satu hingga tanggal lima belas itu rame karna banyak yang gajian, bahkan Kita itu disini hanya dikasih waktu sepuluh hari, 25 sampai tanggal 1 ini rame kenapa aaa apa namanya pabrik-pabrik sebelumnya hampir peron seperti di cito, same suba, holcim, terus apa namanya ada pabrik karpet sinbok bukan tuh disitu, terus disininya yang di mayor oking Citeureup itu bangsa aaa apa namanya pabrik-pabrik ini cimanggu loka yang Saya hapal disitu terus apalagi itu banyak sampai di Karawang itu nah kebetulan kita itu lagi kena sector-sektor pabrikan maka kenapa itu tadi pabrikan itu observ mungkin gak ketahuan ya sama pemerintah, itu juga satu dia keluar lamar satu tahun lamar lagi dua tahun, terus settingannya UMR adalah ring pertama udah tiga koma satu, ring kedua dua koma tujuh. Artinya apa kalau kita tawarin BPLK sebulan lima puluh ribu untuk missal masalha flexi bisa. Flexi adalah satu juta dua juta hingga tiga juta.
Interviewer      : “Menarik ya bu, hehe. Kita bukan hanya wawancara tapi Kita  juga belajar dari Ibu juga.”
Interviwee       : “Nah yang pasti ini satu nih, baik itu kepada anak Saya baik secara lahiriah mengikuti pada agama maupun secara umum jangan sesekali, tidak bisa coba lagi, tidak bisa coba lagi dari sepuluh cobaan yang diberikan Tuhan, pasti ada satu yang akan goal. Jadi dari sepuluh tempat yang Kamu datangi pasti ada satu yang goal dan itu yang terbaik. Hai berdoalah kepada Aku niscaya akan Aku kabulkan. Seperti itu disebut semangat.
Interviewer      : “Hehe.”
Interviewee      :“Selalu smile karena tadi ngobrol marketing, marketing adalah ada tiga tipe, satu mengucapkan maaf jika membuat kesalahan, smiling membuka pembicaraan dan terakhir kontak mata dan akan ingat. Jika kamu melihat Saya maka Kamu akan terus melihat Saya. Itu tiga pegang sama Kamu. Itu tiga kunci marketing yang Saya pelajari. Kemudian senyum, siapa yang tidak menyukai senyum ?mau marah pun tak jadi. Coba Kamu mau putus, Kamu kasih ketawa tidak jadi.”
Interviewer      : “Hehehe
Interviewee      : Udah deh gak jadi deh, gak ada senyum kaya Dia. Mata untuk melihat, permintaan maaf adalah kepribadian, catat itu ketiga itu. Coba kontak mata, lima menit terlalu lama, coba tiga detik pasti dia akan ingat, oh iya bu Ratna yang kemarin ya ?iya pasti dia ingat kamu kan.
Interviewer      : “Iya ya.”
Interviewee      :“Oiya suaranya yaa.”
Interviewer      : “Iya ya kunci ya kunci.”
Interviewee      :“Gitu ya  kamu gak usah jauh-jauh coba aja saat kamu ngopi pasti ada ada aja kebiasaan dari orang itu. Pasti ada kebiasaan dari tersebut, catat itu, seperti itu.Missal dia tidak suka kopi coba tanyakan liburan, kita oancing, jangan tanyakan yang dia tak suka.Ohiya kemarin bulu tangkis di kejuaraan. Nah seorang marketing harus tau berita apa saja yang ngetrend pada saat itu terutama kurs dollar harus tau tidak boleh tidak tahu itu sudah internasional. Kemudian hobby orang itu caranya dengan misalkan dia tidak suka bola jangan bercerita bola.Misalkan dia tidak suka dan tidak menarik buat dia cari materi kejuaraan spanyol tennis begini begini. Mungkin dia orang Indonesia banget, oiya kayaknya rame banget ya Pak besok Arema mau main sama persebaya. Itu langsung akan menjadi keakraban. Kalian coba anak muda, detikcom, liputan6 apalagi?
Interviewer      : “Aaa viva
Interviewee      :“Iya viva, dipasang kan di hape ? diinget gak?”
Interviewer      : “Diinget sebagian.”
Interviewee      :“Tetapi itu sebenernya mengingat ketika untuk seorang marketing sedang berjalan. Apa yang sedang ngetrend. Di halaman depan Koran itu apa? Seorang pemimpin, seorang direksi, sorang pejabat, seorang yang merangkap manajer pasti adalah yang paling pertama adalah dibuatnyalah.Persiapan diri sebelum berangkat. Dicarilah Koran yang bagus-bagus suara rakyat kah, tetapi kalau  Kita datang ke tukang warteg atau restoran sunda ke daerah-daerah tajur. Kita mungkin sekarang cerita aduh sekarang musim apa ya ?Nah harus dibedakan.Datang ke Ibu ibu shopping, bu kemarin ada diskon di matahari nah sebagian lagi gak mungkin.Jadi Kita harus bisa memilah-milah.Seperti itu.
Interviewer      : “Iya baik bu, terima kasih banyak atas waktunya, motivasinya.
Interviewee      : Iya tapi kan itu pada sarapan dan minum dulu kan.iya nanti suruh pelayan diatas.
Interviewer      : “Iya terima kasih banyak atas waktunya, terima kasih juga atas semuanya memotivasi banget.
Interviewee      :“Nanti kalu kurang silahkan datang ke rumah, memang ada data kurang atau apa. Saya terbuka, tapi itu tadi liat kegiatan, sebenernya Saya itu orangnya yang seneng seperti ini karena memang suka ngajar ya, apa namanya. Tapi kan itu tadi kadang Sabtu juga ada tugas, hari minggu biasanya juga ada kegiatan, seperti Minggu ini ada kegiatan ke Junglefest tapi karna anak-anak gak ikut. Kan setiap akhir tahun ada gathering akhir tahun dari BNI untuk pergi jalan-jalan, family gathering semua keluarga.Kadang-kadang gak Saya pake, kadang Saya pengen ke Bali nih, jadi misalnya gak dipakai tahun ini nih tapi dipakai tahun yang akan datang.
Interviewer      : “Makasih ya Ibu atas waktunya.”
Interviewee      : Iya sama-sama, Mbak Rere ya? kalo ini mbak?”
Interviewer      : “Ame.”
Interviewee      : Oh yang kemarin ketinggalan tutup pulpen ya?”
Interviewer      : “Hahaha iyaa, oiyaaa
Interviewee      : Nah itu tuh.

V.          Hasil Penelitian
Dari data yanng diperoleh melalui pengambilan data observasi dan wawancara, bahwa subjek dengan posisi sebagai pemimin saat ini, berawal dari seorang teller dan meningkatkan kinerja dan memperoleh job enrichment melalui skill yang selalu dikembangan. Job enrichment yang diperolehnya saat ini merupakah hasil dari loyalitasnya bekerja selama 30 tahun di BNI sehingga telah merasakan banyak perubahan yang dialami dari masa ke masa.
Dari hasil wawancara dapat dilihat bahwa telah banyak pula umpan balik atau feedback yang diberikan BNI kepada Subjek yang membuat Subjek merasa hasur memberikan yang lebih pula kepada BNI, dan menurut Subjek untuk mendapatkan suatu pencapaian karir dan pengayaan kerja didalam Kantor BNI ini, begitu banyak tantangan, dimana didakannya pencapaian dana yang harus terpenuhi, rapat kordinasi, EMS, IMS, dan quartal pencapaian target. Dari hasil wawancara juga dikatakan bahwa Subjek hanyalah sebagai lulusan SMA, namun pencapaiannya saat ini sangat Subjek syukuri, dan Subjek terus berjuang dan bekerja keras, menurut Subjek yang terpenting dalam pekerjaan adalah mau untuk belajar dan terus mengembangangkan kemampuan, karena setiap orang mampu melakukan pencapaian-pencapaian dalam hidup, hanya motivasi dan kemuan dari masing-masing individulah yang harus terus ditingkatkan.
Hasil dari observasi peneliti melihat foto yang menujukan hasil pencapaian karirnya, dan juga terlihat Subjek dapat berbicara serius dan juga bercanda pada waktu yang tepat, sehingga terlihat karyawan tersenyum. Subjek mengemban amanah sebagai pemimpin dengan bersedia naik-turun tangga untuk membantu karyawannya yang tidak mampu menangani nasabah.





VI.          Kesimpulan
Dari apa yang telah dikemukakan oleh Sungkit & Meiyanto (2015) Menurutnya Job Enrichment merupakan desain pekerjaan yang melibatkan sejumlah variasi isi pekerjaan, tingkat pengetahuan dan keahlian yang lebih tinggi, tanggung jawab dan otonomi yang lebih besar untuk merencanakan, mengarahkan, dan mengontrol pekerjaan. Serta lima dimensi job enrichment yang dikemukakan oleh Hackman, Oldham, Janson, dan Purdy (dalam Sungkit & Meiyanto, 2015) yaitu, skill variety, task identity, task significant, autonomy, dan feedback from the job itself.
Hasil yang telah didapat dari proses observasi serta wawancara bahwasanya subjek merupakan seorang yang telah berkarir selama 33 tahun di BNI, yang memulai karirnya sebagai teller yang kemudian karirnya meningkat sepanjang perjalanan karirnya. Pencapaian yang didapatnya merupakan hasil dari job enrichment yang terkait dengan dimensi-dimensi dari job enrichment.
Pada dimensi pertama yaitu, skill variety. Banyak kemampuan yang subjek dapatkan dari setiap jenjang karir yang dirasakannya, skill awal yang merupakan teller yang kemudian bertambahnya kemampuan subjek ketika sebagai CS, dan terus bertambah hingga sampai saat ini menjadi seorang pemimpin.
Pada dimensi kedua yaitu, task identity. Subjek melakukan penyelesaian pekerjaannya sesuai dengan ketentuan atau Standar Oprasional Prosedur (SOP) yang telah disediakan oleh BNI. Subjek juga membantu para karyawannya yang tidak mampu melayani nasibah yang mengalami keluhan, Subjek membantu menjelaskan kepada nasabah sesuai dengan SOP yang ada.
Pada dimensi ketiga yaitu, task significant. Menurut subjek bahwa hasil yang didapatkan bukan hanya untuk lingkungan pekerjaan saja, melainkan hasil yang diperolehnya berguna bagi lingkungan sekitar hidupnya, berguna bagi mengajarkan kedisiplinan bagi anak, memiliki hubungan atau relasi dengan orang banyak, juga dapat mengatur waktu keluarga atau time managment dengan baik.
Pada dimensi keempat yaitu, autonomy. Subjek dapat mengatur pekerjaannya dengan kemampuan manajemen waktu yang dimilikinya, serta dapat mengatur pekerjaan apa yang didahulukan oleh subjek.
Pada dimensi terakhir yaitu, feedback from the job itself. Bagi subjek banyah umpan balik yang telah didapatkan olehnya dari BNI, umpan balik seperti gaji, bonus, THR, uang cuti, dan penghargaan masa bakti yang didapatkan sejak masa bekerja 20 tahun, uang cuti besar, dan banyak penghargaan yang didapatkan olehnya dari hasil kerja kerasnya bekerja di BNI.

Sehingga subjek yang merupakan seorang pemimpin KCP BNI Tajur Bogor termasuk kedalam lima dimensi tersebut, sehingga subjek merupakan pimpinan yang telah mengalami job enrichment atau pencapaian karir.