HARI KETIGA
Pagi
ini adalah hari terakhir di Beijing. Tak terasa, padahal rasanya baru saja
kemarin sampai di Bandara Beijing. Matahari pagi ini tampak lebih semangat
ketimbang Saya yang malas beranjak dari tempat tidur, rasanya masih inginsesaat
menghentikan waktu, agar dapat lebih lama di Beijing. Beberapa menu sarapan
sudah tersaji di meja kamar. Waktunya mandi dan segera santap pagi karena
jadwal hari ini sangatlah panjang.
|
ayoo sarapan :) |
Setelah
sarapan, segera Saya meluncur menuju lobby
hotel untuk bertemu rekan-rekan lainnya. Jadwal hari ini adalah mengunjungi
kantor Baidu pusat di China, dan diskusi dengan mahasiswa lainnya. Kami segera
bergegas ke Kantor Baidu dengan menggunakan tee-tee
car, sekitar 15 menit dan akhirnya sampai. Di sepanjang jalan, ada
pemandangan menarik. Saya melihat orang-orang mengantri memanjang untuk menaiki
bus umum, tertib sekali ya.
Kantor
Baidu berdiri dengan megah. Desain infrastruktur membuat Baidu terlihat kokoh
berdiri. Sebelum memasuki kantor Baidu, Saya harus melakukan registrasi. Tidak
boleh memotret apapun selama di Kantor Baidu, maka tak bisa saya share foto indahnya kantor Baidu. Namun,
Saya akan deskripsikan, Kantor Baidu terlihat megah, bebrapa Saya lihat
tersedia ruang tunggu terdapat sofa yang nyaman, ada pula banner otomatis, dan
yang menarik perhatian Saya adalah boneka beruang besar, ah sayang tidak boleh
foto.
Sesaat
kemudian, Kami dipanggil untuk memasuki ruangan rapat. Seperti yang telah
terjadwal, Kami akan diskusi. Ada beberapa mahasiswa dari berbagai universitas.
Kami ditanya seputar pribadi diri sendiri, kegiatan sehari-hari, kegiatan
kampus yang pernah dilakukan, sejauh mana Kami mengenal Baidu. Hari ini Saya
sangat gugup, tapi beruntunglah Saya dapat menjawab semua pertanyaan, walau
sesekali deg-degan. Konferensi
berlangsung selama lebih kurang dua jam.
|
Selesai konferensi | | |
|
|
|
di depan gedung Baidu |
Kami langsung meninggalkan Kantor
Baidu dan segera bergegas menuju Forbidden
City.
|
di dalam mobil |
suatu tempat bersejarah di China. Forbidden
City yaitu bangunan istana kekaisaran Dinasti Mingdan Qing di Beijing dan
Shenyang. Banyak yang menerjemahkan bahwa tempat ini adalah sebuah tempat
terlarang, terletak di tengah-tengah kota kuno Beijing. Luas sekitar 720.000
meter persegi, terdapat 800 bangunan dan lebih dari 8000 ruangan. Forbidden City terdaftar sebagai salah
satu warisan dunia UNESCO pada 1987 sebagai “Istana Kerajaan Dinasti Ming dan
Qing”. Kami diantarkan oleh Tour Guide bernama Sonia, dan beliau menjelaskan
secara detail mengenai Forbidden City dari
bangunan hingga beberapa ruangan. Setiap pintu masuk bagian forbiden city terdapat gerbang utama dan
terdapat bulatan emas,mitosnya apabila menyentuh bulatan tersebut maka akan
beruntung. Sepanjang perjalanan, Kami berjalan kaki dan melihat-lihat bangunan
yang bentuknya hampir sama namun ternyata berbeda fungsi. Terlihat pula taman
disekitar bangunan, menambah asri pemandangan. Tersedia beberapa batu refleksi
untuk relaksasi.
|
Gerbang utama Forbidden City |
|
Pintu utama terdapat bulatan emas, dan siapa yang menyentuhnya akan beruntung. |
|
Indahnya Forbidden City |
|
Terdapat sungai di dalam Forbidden City |
|
Ruangan kerajaan
|
|
Ukiran atap langit memiliki makna
|
Luas
bangunan Forbidden City tak terkira
lagi, setelah berjalan selama 4 jam akhirnya sampai pada pintu keluar. Dengan
penuh keringat mengucur akhirnya keluar dari bangunan bersejarah nan indah. Kemudian
Kami bergegas menuju tempat oleh-oleh. Sesampainya di tempat oleh-oleh,
|
Tony memakan scorpio |
|
David makan belalang |
|
Jessica ikutan makan belalang |
|
panganan ekstrim |
Saya
melihat banyak makanan yang dijual. Mulai takoyaki, camilan ringan, dan ada
makanan ekstrim, seperti belalang, kalajengking, dan Saya mencoba belalang
rasanya pahit dan tidak enak, terbayang belalang yang bertebrangan di rumput.
Karena hanya diberikan waktu satu jam, akhirnya Kami menghentikan pencarian
oleh-oleh dan segera bertemu di tempat yang ditentukan.
Kami pun menutup hari ini, dengan santap malam bersama di sebuah cafe dekat hotel. Telah dipesan beberapa menu makanan yang lezat, semuanya di bakar seperti cumi bakar, sosis bakar, hmmm nikmatnya. Kemudian Kami memesan minum, dan “Cheers” bersama,
|
Hello Lim from Macau |
|
Santap malam |
|
Meja penuh makanan |
|
we are power puff girls
|
|
David unjuk kebolehan |
|
CHEERS! |
kami hanyut dalam malam terakhir, rasanya baru kemarin. Masih rindu,
sangat rindu. Tak terasa sudah pukul 23.00, Kami segera bergegas ke Hotel dan
Saya meminta ijin untuk pergi ke supermarket untuk membeli beberapa camilan
khas China.
Kami
di panggil Vivian untuk menuju kamarnya untuk diberikan suvenir. Yeay senang
sekali, Kami mendapatkan pulpen dari Baidu, dan juga beberapasnack khas China.
Lalu, Kami bernyanyi bersama lagu “Welcome To Beijing”, kemudian bergantian
Kami menyanyikan lagu pelangi-pelangi. Malam itu, malam terakhir yang terasa
hangat dan dekat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar